Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Yayuk Pecel Wanita Paruh Baya, Menjaja Mengayuh Sepedanya

22 September 2023   16:13 Diperbarui: 22 September 2023   16:17 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yayuk Pecel Wanita Paruh Baya, Menjaja Mengayuh Sepedanya

Wanita paruh baya itu berjualan dari terang hari hingga hari gelap, menjajakan dagangannya dengan cara berkeliling menggunakan sepeda second miliknya.

Yang dibeli di pasar rumput, sebagai sarana berjualan dan agar dapat berpindah tempat menjaring pembeli. Menelusuri tepi jalan serta masuk ke dalam gang. Guna menjemput rezeki mengais rupiah.

Ada pun makanan yang dijajakannya yakni, pecel sayuran yang terdiri dari rajangan kangkung, kol, kacang panjang, daun pepaya yang terlebih dahulu dikukus/direbus.

Lantas diberi saus bumbu kacang, tak berbeda jauh dengan gado-gado. Hanya saja gado-gado lebih banyak varian sayur-mayurnya. Serta ditambah pipilan jagung, labu, nangka, tempe dan lain sebagainya.

Serta tersedia juga tahu dan tempe bacem, gorengan bakwan, mie keriting, sate telor puyuh/sate kikil, kerupuk mie. Rempeyek kacang/ikan asin dan rengginang.

Cukup beragam menu yang dijajakan, terlebih dijajakan dengan teramat murah untuk pecel satu pincuknya hanya 5000 rupiah saja. Namun sayangnya pecel tak dapat bertahan lama dan lekas basi.

Hari-harinya penghasilan yayuk tak tentu, terkadang dagangannya tandas tak bersisa, laris manis. Namun adakalanya menyisa amat banyak, yang mana jika tak habis maka makanan akan dibuang.

Dokpri
Dokpri
Yayuk tak memiliki penanda kapan ia akan mengakhiri jam berjualannya, jika dirasa badannya telah letih maka saatnyalah ia berhenti menjajakan dagangan miliknya.

Laku tak laku maka ia akan pulang ke rumah dengan mengayuh sepeda miliknya, namun tidak untuk beristirahat.  Melainkan kembali menyiangi sayur-mayur sebagai bahan utama pecel.

Yang akan dijajakan keesokan harinya serta menggoreng kacang tanah, sebagai bumbu kacang/saus siramnya. Tentunya teramat melelahkan bukan, mengingat usia yayuk yang telah menua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun