Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Ayur Hyipnoterapi dan Ananda Divya Ausadh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi Ayur Hypnotherapy dan Neo Zen Reiki. Menulis adalah upaya untuk mengingatkan diri sendiri. Bila ada yang merasakan manfaatnya, itupun karena dirinya sendiri.....

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kondisi atau Nasib Kita Ditentukan Rekaman Perbuatan...

1 Desember 2021   08:23 Diperbarui: 1 Desember 2021   08:39 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebahagiaan

Kebahagiaan tidak tercapai bila rekaman-rekaman pada seluruh indra kita tidak dkurangi atau bahkan dihilangkan. Sebagaimana ayam balik ke kandang.

Hal tersebut di atas sangat relevan dengan kisah burung dalam video ini tentang kisah burung yang begitu nyaman di dalam sangkar sehingga lupa akan kebebasan dirinya.

Saat kelahiran sekarang inilah kesempatan emas untuk melakukan penghapusan rekaman masa lalu agar kita bisa terbang bebas menggapai kebahagiaan sejati. Tidak lepas karena adanya tubuh kita. Otak adalah bagian dari tubuh yang berfungsi sebagai perangkat keras bagi pikiran. Tanpa adanya perangkat keras, pikiran atau mind kita sebagai software tidak bisa mengekspresikan diri.

 Saat ini situasi dan kondisi keberadaan kita sebagai akibat perbuatan masa lalu. Tidak satu pun sebagai akibat perbuatan orang lain. Hukum alam yang utama adalah sebab akibat. Bila kita memang sedang mengalami penderitaan dalam bentuk apa pun, itu juga akibat ulah kita sendiri. Mari kita hilangkan ungkapan bahwa Tuhan sedang mencoba atau menguji kita. Ini kata-kata pemanis yang tidak bisa membantu diri sendiri.

Dengan adanya keberanian untuk bertanggung jawab atas perbuatan kita, kita memiliki kekuatan untuk bangkit. Kita tidak akan mengulang pernderitaan yang kita alamai saat ini. Solusinya?

Bersikap positif. Terima keadaan kemudian kita berusaha bangkit darikeadaan kita saat ini; di atas segalanya: Jangan Ulangi perbuatan buruk kita. Ciptakan akibat yang baik di masa datang dengan menciptakan kebaikan kita pada saat ini.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun