Rekaman Perbuatan
Rekaman Perbuatan ada dalam diri kita. Yang dimaksud dengan perbuatan tidak hanya laku, tetapi termasuk pikiran, penglihatan, pendengaran serta sensasi rasa pada indrawi. Semua yang kita lihat, dengar, pikirkan serta ucapkan dan lain sebagainya direkam oleh tubuh.
Karena tubuh terdiri dari 60-70% cairan. Oleh Masaru Emoto kemampuan merekam air telah berhasil dibuktikan. Ini yang menjadikan bukti bahwa antara sains dan spiritual tidak bertentangan.
Rasa ingin mendapatkan lagi sensasi yang diperoleh dari hubungan badan juga karena sudah ada rekaman rasa kenikmatan tersebut dalam otak kita. Atau juga pada kulit yang berkenaan dengan bagian tubuh tersebut. Sensasi ini dibawa ke otak. baru timbul reaksi kimiawi. So, sumber masalah adalah adanya rekaman perbuatan pada masa lalu.
Suara dan pikiran merupakan hasil getaran. Video  ini membuktikan bahwa getaran suara membentuk pola/pattern atau gambar tertentu. Bisa kita bayangkan bahwa suara, pikiran serta perbuatan kita juga akan memberikan pengaruh terhadap kesehatan kita. Bila pikiran kita buruk, maka dapat dipastikan akan memberiukan pengaruh terhadap kesehatan mental dan fisik kita. Mungki tidak langsung kita rasakan, tetapi dalam jangka waktu lama akan berdampak.
Karena getaran abadi, maka tubuh kita juga berhasil dibentuk dari getaran termasuk keinginan yang didasari oleh keterikatan terhadap kenyamanan indrawi.
Semua keinginan untuk mengulang sensasi lagi berlandaskan adanya rekaman masa lalu. Sebagai ilustrasi; suatu ketika kita ingin makan jenis tertentu karena adanya rasa sensasi kenyamanan pada lidah. Ada suatu cerita menarik.
Suatu ketika seorang bule melihat masakan gudeg dari Yogyakarta. Pertama sekali melihat, ia ingin muntah. Namun ketika didesak oleh temannya untuk mencicipi, dan ia merasakan sensasi rasa enk pada lidah, di lain waktu ia ingin merasakan lagi. Demikian pula ketika seorang bule mencium aroma duren pertama sekali. Begitu merasakan pada sensasi lidah, ia ketagihan.
Menyimak pengalaman bule di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa semua keinginan didasari oleh adanya rekaman masa lalu. Bila tidak ada rekaman tersebut, kita tidak ingin mengulang.