Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Menjelang Olimpiade Paris 2024, Jejak Susi Susanti di Bulutangkis Olimpiade

13 Juli 2024   06:59 Diperbarui: 13 Juli 2024   08:44 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Olimpiade Paris 2024 berlangsung mulai 26 Juli sampai dengan 11 Agustus 2024. Susi Susanti adalah atlit Indonesia pertama yang berhasil meraih medali emas di ajang Olimpiade. 

Sejarah emas itu terjadi di Olimpiade Barcelona tahun 1992 ketika Susi berhasil meraih juara tunggal putri cabang bulutangkis. 

Pada Olimpiade Barcelona tersebut, cabang bulutangkis baru pertama kalinya sebagai cabang yang dipertandingkan. Saat itu hanya 4 nomor yang dipertandingkan yaitu tunggal putra dan putri serta ganda putra dan putri. 

Sedangkan untuk ganda campuran baru ikut dipertandingkan pada Olimpade berikutnya tahun 1996 di Atalanta, USA bersama 4 nomor lainnya. 

Sejak itu cabang bulutangkis rutin dipertandingkan di ajang Olimpiade yang berlangsung setiap 4 tahun sekali. Terakhir Olimpiade 2020 berlangsung di Tokyo Jepang yang diselenggarakan tahun 2022 karena ada covid19. 

Sebenarnya pada Olimpiade Munich tahun 1972, cabang bulutangkis sudah mulai dipertandingkan sebagai cabang olah raga eksibisi yaitu pertandingan yang tidak memperebutkan medali. 

Saat itu atlit bulutangkis Indonesia, Rudy Hartono meraih juara mengalahkan Svend Pri asal Denmark di final dengan skor 15-6, 15-1. 

Selain tunggal putra, juga ganda putra Indonesia berjaya ketika pasangan Christian Hadinata/Ade Chandra meraih juara. 

Dalam laga final tersebut mereka menang atas ganda Malaysia Ng Boon Bee/Punch Gunalan, dengan skor rubber games 15-4, 2-15, dan 15-11. 

Namun untuk tunggal putri walaupun wakil Indonesia juga lolos ke final tetapi Utami Dewi tunggal putri Indonesia itu harus mengakui keunggulan pemain Jepang, Noriko Nakayama. 

Federasi Bulutangkis Dunia (saat itu masih IBF) terus memperjuangkan agar bulutangkis bisa masuk sebagai cabang olah raga yang dipertandingkan resmi di ajang Olimpiade. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun