Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Misteri di Balik Tembok Vihara

28 Juni 2024   17:49 Diperbarui: 28 Juni 2024   21:14 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bayu semakin bengong ketika salah serdadu menembakkan sejatanya dan peluru yang meluncur deras dengan cekatan ditangkap oleh jari lentik gadis cantik itu. 

Bayu berpikir, ini mahluk dari mana? Apakah dia manusia dari dunia ghaib? Radar intuisi pemuda ini mulai bekerja dengan baik. Ilmu dari KH Furqon baru saja diterapkannya. 

Para serdadu itu akhirnya mudur berlari tunggang langgang dari arena pertempuran mereka. Beberapa diantaranya ada yang meregang nyawa karena sengatan kuku gadis itu yang berbisa. 

"Terima kasih Nona sudah menolong saya." Seru Bayu. Gadis itu hanya tersenyum lembut sambil memperbaiki pakaiannya yang terlihat berantakan karena pertarungan dengan para serdadu itu. 

"Tidak perlu berterima kasih Tuan. Dulu waktu di Leuweung Hideung Tuan juga sudah menolong saya dari kejaran Si Cobra." Suara lembut Gadis itu membuat Bayu mengernyitkan dahinya untuk berpikir ke belakang. 

Bayu baru teringat seekor ular hijau yang hampir saja dimangsa Si Cobra. Saat itu Bayu datang menyelamatkan ular hijau itu dengan mengusir Si Cobra yang ketakutan bertemu dengan Bayu. 

"Tuhan itu Maha Besar. Kita bisa bertemu di sini. Saya bersyukur karena berhasil selamat dari kejaran para serdadu kompeni itu," ujar Bayu. 

Malam sudah hampir mendekati pagi,sayup-sayup terdengar suara Adzan Subuh dari Masjid di sekitar Vihara. "Tuan izinkan saya pamit untuk kembali..." Suara lembut Gadis itu.

Sesaat kemudian wujudnya hilang dan berubah menjadi seekor ular hijau berjalan melata di atas lantai Vihara menuju keluar lewat pintu Gerbang. 

Di balik tembok Vihara itu Bayu masih tertegun menatap seekor ular hijau meninggalkan dirinya. Pemuda itu tidak percaya telah megalami hal-hal ghaib seperti itu. Siluman saja tahu diri untuk membalas kebaikan orang lain. 

Bayu Gandana akhirnya bergegas keluar dari Vihara itu menuju Masjid terdekat untuk berserah diri dengan menunaikan ibadah salat Subuh. 

Salam @hensa17. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun