"Gimana cara jawabnya?" Aku hanya tersenyum  melihat tingkah manja Fani yang memang sosok anak tunggal di tengah keluarganya.Â
"Boleh aku lihat isi pesan Leo di ponselmu?"Â
"Nih!" Kata Fani sambil menyerahkan ponselnya dengan memamerkan bibirnya yang cemberut, tapi gadis ini malah tambah cantik.Â
"Kamu jawab aja. Ya!" Kataku sambil menyerahkan kembali ponsel Fani.Â
"Terus aku gimana?"Â
"Ya gak gimana-gimana," seruku sambil tertawa.Â
"Aaah Hendarno kamu jahat," suara manja anak kesayangan Mami ini mulai kumat.Â
"Fani, begini saja. Kamu pergi saja bersama Leo ke Pasar Malam itu. Nanti aku dan Alan menyusulmu," kataku memberikan solusi.Â
"Nah gitu dong. Aku jadi tenang. Makasih ya Hen!"Â
Jujur saja tingkah manja Stefani ini membuat aku kembali teringat masa-masa indah bersama Erika Amelia Mawardini.Â
Gadis pujaanku itu sudah menjadi masa laluku karena perjodohan antar keluarga. Takdir sudah menjadi keputusan yang harus aku ikhlaskan.Â