Kuliah Kerja Nyata atau KKN baru memasuki satu pekan dari rencana 8 pekan sesuai jadwal dari Fakultas. Pada pekan pertama ini baru satu program yaitu pembuatan jamur merang.Â
Sengaja program ini didulukan agar nanti masih sempat bisa menyaksikan panen jamur dalam 3 - 4 pekan ke depan. Program jamur merang ini menjadi program unggulan yang nantinya bisa diterapkan oleh penduduk desa setempat, Desa Cilengsi.Â
Dengan memahami tahap-demi tahap pengerjaan pembuatan jamur merang, penduduk desa yang sebagian besar adalah petani bisa menjadikan budidaya jamur merang sebagai mata pencaharian tambahan.Â
Ada 5 Mahsiswa yang bertugas menjalankan program KKN ini. Dua mahasiswa dari Fakultas Teknologi Pertanian yang ada dalam tim yaitu Alan Erlangga dan aku, sekaligus sebagai Ketua Tim KKN.Â
Tiga mahasiswa lainnya, Adrian Halim dari Faklutas Sosial Ekonomi Pertanian, Leo Sinaga dari Fakultas Kedokteran Hewan dan Stefani Tan dari Statistik, satu-satunya wanita dari lima mahasiswa peserta KKN.Â
Stefani Tan adalah sosok gadis peranakan Mandarin berkulit kuning langsat. Mahasiswi calon Sarjana Statistik ini pernah bersamaku waktu tahun pertama pada program Tingkat Persiapan Bersama, sehingga aku sudah pernah dekat mengenalnya. Â
Stefani Tan, biasa aku akrab memanggilnya dengan Fani, adalah anak jenius dalam bidang matematika. Tepat jika dia mengambil jurusan MIPA bidang Statistik.Â
Mungkin karena dulu pernah bersama dalam dua semester tahun pertama kuliah, Stefani lebih sering bersamaku dalam segala kegiatan keseharian menjalankan program KKN.Â
Bahkan beberapa kali Stefani curhat karena ada tanda-tanda Leo Sinaga, pemuda Batak ganteng yang calon dokter hewan ini mencoba mendekatinya selama KKN ini.Â
"Hen! Gimana ini?" Kata Stefani seperti kebingungan ketika Leo ingin mengajaknya melewatkan malam Minggu dengan melihat Pasar Malam di Desa Cilengsi, tempat kami melakukan KKN.Â
"Gimana kenapa?"Â