Parasnya yang cantik perpaduan kecantikan gadis-gadis Asia Barat antara Yordania dan Lebanon. Dengan keanggunan perawan Kraton Jawa.Â
Jujur sebenarnya aku sendiri tidak bisa dengan tepat menggambarkan kecantikan khas gadis ini.Â
Saat aku memandangnya, Si Cantik ini asyik dengan ponselnya sehingga aku begitu leluasa memandang kecantikan wajahnya tanpa harus takut kepergok.Â
Sampai-sampai aku sempat bergumam dalam hati. Maha Besar Allah Yang Maha Pencipta yang telah menciptakan mahluk cantik di depanku ini.Â
Aku hampir saja melewatkan Stasiun UI. Untungnya penumpang di sebelahku bergegas turun dan aku sempat melihat nama stasiun Pondok China artinya setelah ini adalah Stasiun UI.Â
Perjalanannya yang terasa singkat dari Bogor ke Stasiun UI. Bahkan setelah Bojonggede,stasiun lain seperti Citayam, Depok, Depok Baru luput dari perhatianku. Tetiba saja sudah di tempat tujuan.Â
Aku turun di Stasiun UI itu rasanya berat sekali karena harus meninggalkan Si Cantik berambut panjang itu. Entah kapan bisa bertemu dengannya lagi.Â
Bagiku dua pertemuan itu sangat menggugah hatiku. Ini untuk pertama kalinya aku kembali merasakan getar-getar hati yang aneh seperti ketika aku mencitai Erika dulu.Â
Masa-masa move on dari Erika usai wisuda Sarjanaku saat itu, tidak mudah begitu saja. Mungkin aku baru merasakan move on yang sebenarnya saat mulai menjalani studi Pasca Sarjana di UI.Â
Kesibukan kuliahku setiap hari yang aku tempuh dengan menggunakan KRL menuju UI, pergi dan pulang banyak menyita waktuku.Â
Kehadiran gadis misterius yang sudah bertemu dua kali di KRL, anehnya membuat hatiku kembali bersemangat seakan merasakan bunga-bunga cintayang pernah aku petik dari hati Erika dulu.Â