"Max kenapa Anda tadi kok tidak memberikan sanggahan di sidang itu?" Tanya salah seorang rekan satu fraksi bernama Bandit To.Â
"Percuma Bro Dit. Ada huluman mati atau tidak tetap saja manusia akan mati."Â
"Ya tapi kalau hukuman mati kan matinya terpaksa."Â
"Enggak juga itu namanya takdir."Â
"Hai Maxiat! Apakah kamu mau takdirmu hadir?"Â
Mendengan pertanyaan ini Bung Max tertawa lebar sampai terlihat giginya berbaris menunjukkan kesombongannya.Â
"Bagaimana dong nasib kita?" Bandit To, rekan satu fraksi itu khawatir dengan nasibnya.Â
Dia adalah rekan satu tim dalam sebuah korupsi besar sebuah proyek yang hingga saat ini belum mampu diungkap oleh KAK.Â
"Tenang saja. Orang-orang yang sekarang tertangkap tangan oleh KAK tidak bisa ngomong tentang kita karena tidak ada bukti."Â
Mendengar penjelasan Maxiat ini Sang Rekan terlihat agak tenang. Benar juga belum ditemukan bukti-bukti kuat tentang perbuatan korupsi mereka.Â
"Kamu lihat Bro Dit. Adakah di antara rekan kita yang tertangkap KAK?"Â