Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

"Sebuah Sinopsis" Pijar Api Krakatau

3 Juli 2023   16:14 Diperbarui: 3 Juli 2023   17:09 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi pada Minggu (17/7/2022) (Sumber Foto Dok. PVMBG via Kompas.com) 

Cerbung ini sudah tayang sejak tahun 2016 yang lalu. Maksud hati merampungkan cerbung ini menjadi sebuah novel tetapi masih belum menjadi kenyataan. Episode perdananya bisa pembaca klik disini.

Penulis memiliki tekad untuk merampungkan cerbung tersebut walaupun dengan segala keterbatasan situasi dan kondisi terkini. Selama ini tekad itu hanya cukup menggunakan filosofi pelan-pelan yang penting sampai ke tempat tujuan. 

Karena media seperti Kompasiana ini adalah tempat yang sangat tepat bagi para penulis yang ingin mewujudkan mimpinya sehingga bisa menghasilkan sebuah karya yang kelak bisa menjadi buku.  

Untuk menjadi sebuah novel dibutuhkan minimal jumlah 40 ribu kata harus tercapai. Inilah tantangannya bagi penulis, apakah mampu mencapai target tersebut. 

Kurang dari jumlah 40 ribu kata maka karya fiksi tersebut disebut sebagai Novela ( 17.500 - 40 ribu kata) atau Novelet ( 7.500 kata - 17.500 kata) dan Cerpen ( Jumlah maksimal 7500 kata). 

Baca juga: Pijar Api Krakatau

Baiklah para Pembaca yang Budiman, berikut adalah sekilas sebuah sinopsis dari cerbung Pijar Api Krakatau. 

Sinopsis ini bisa menggambarkan cerita selengkapnya dari cerbung tersebut yang bisa dijadikan ukuran dari isi cerita serta pesan apa yang ingin disampaikan kepada para Pembaca. 

Silakan simak terus Kompasiana karena di sanalah episode demi episode cerbung Pijar Api Krakatau akan tayang. 

Sebuah sinopsis : 

Pijar Api Krakatau adalah fiksi sejarah yang terjadi daerah Banten pada kurun waktu antara tahun 1880 sampai dengan 1883.

Saat itu bagi masyarakat Banten adalah momen-momen gejolak penindasan dari Kolonial Belanda yang ingin tetap menjajah Tanah Banten.

Rakyat Banten yang sudah sangat menderita dengan kekejaman Kolonial Belanda, mereka juga tengah dilanda musim kemarau sangat panjang.

Sudah hampir dua tahun ini tidak turun hujan. Kekeringan terjadi dimana-mana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun