Kasus rasialisme akan erus berlangsung di ajang sepak bola di manapun di belahan Dunia ini. Sangat sukar bisa menghentikan kasus ujaran kebencian dengan cara rasial di stadion. Â Â
Namun jika kasus rasial itu terjadi di Eropa adalah hal yang sangat memalukan karena dilakukan oleh orang-orang yang katanya pembela Hak-hak Azasi Manusia.Â
Sungguh sangat ironis yang dilakukan oleh orang-orang yang katanya beradab dan terhormat. Padahal perbuatan mereka adalah perbuatan orang-orang primitif yang tidak memiliki peradaban.Â
Sampai kapankah kasus-kasusu rasialis ini tetap dibiarkan berlangsung terutama di ajang sepak bola?Â
La Liga, Serie A, Premier League, Bundesliga, Ligue 1 Prancis, semuanya adalah kompetisi level tinggi di Eropa, tetapi masih kerap terjadi kasus-kasus rasialisme di tengah-tengah pertandingan kompetisi mereka. Â
Ketika seorang belia seperti Vinicius Junior yang tengah menjalani karirnya di sebuah klub besar seperti Real Madrid mengalami tindakan rasial, seharusnya itu tidak boleh dibiarkan oleh pemangku tanggung jawab kompetisi di sana.Â
Anak muda ini menjadi korban sepanjang laga dengan teriakan rasial yang tidak beradab, harus mendapatkan perlindungan. Hal itu diperlukan untuk mengamankan karir masa depannya dalam sepak bola.Â
Sepak bola seharusnya menyatukan perbedaan bagi kita semua bukan menciptakan permusuhan antar sesama. Sepak bola harusnya menjunjung tinggi kehormatan dan sportivitas.Â
Salam bola @hensa17.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H