Curahan hati seorang pemain muda berusia 22 tahun yang karirnya sedang berkembang ini patut menjadi perhatian FIFA.Â
Tanpa adanya aksi dari FIFA sebagai penanggung jawab satu-satunya sepak bola di Dunia, maka ujaran kebencian rasis akan terus terjadi.Â
Selama ini yang terjadi hanya sekedar slogan-slogan kosong yang berkesan memerangi ujaran kebencian berupa aksi rasis bagi para pemain sepakbola.Â
Lebih tragis lagi dalam laga tersebut, selain menerima perlakuan rasis, Vinicius Jr juga mengalami insiden kartu merah pada menit-menit akhir.Â
Dalam laga Valencia lawan tamu mereka, Real Madrid tersebut terjadi peristiwa ketika itu kiper Valencia Giorgi Mamardashvilli terlibat dalam sebuah insiden keributan.Â
Dari belakang Duro memiting leher Vinicius. Wasit memberi peringatan dan pemain asal Brasil itu membuat pembelaan, namun VAR menganggap bahwa aksi Vinicius itu sebagai pukulan ke leher Duro.Â
Akhirnya Vinicius mendapatkan kartu merah pada menit ke-90+7 karena dianggap memukul Hugo Duro. Insiden Vinicius itu terjadi saat terjadi perebutan bola dengan Yunus Musah.Â
"Mereka menghina Vinicuis sepanjang waktu dan kemudian mereka mengeluarkan dia. Saya sangat sedih. Ini adalah liga dengan tim-tim hebat, tetapi kami harus menghapusnya," ujar Ancelotti dikutip dari Marca (21/5/23).Â
Manajer Madrid itu merasa prihatin ketika seluruh suporter Kelelawar Mestalla di Stadion meneriakkan monyet kepada Vinicius.Â
Ancelotti juga heran kenapa ketika ada ujaran kebencian yang berbau rasis, wasit tidak menghentikan pertandingan.Â