"Sabar Mbak. Suatu hari Allah akan mengabulkan keinginan Mbak memiliki momongan." Suara Anin sambil memeluk Adzkia.Â
Sementara istri Prasaja itu hanya bisa terisak dalam pelukan hangat Anindia. Sebuah momen yang sangat mengharukan.Â
Melihat dua sosok wanita cantik ini saling berpelukan penuh dengan rasa sayang, alangkah indahnya Dunia ini.Â
Jika saja di situ ada Prasaja menyaksikan mereka, maka lelaki seperti Prasaja patut bersyukur memiliki cinta dari dua wanita terpilih.Â
Tiba-tiba Adzkia melepaskan pelukan Anindia. Sambil memegang kedua tangan Anindia, istri Prasaja itu menatap tajam gadis jelita di hadapannya.Â
Adzkia menatap Anindia dengan rasa kagum atas kecantikan gadis itu. Sosok Anindia adalah gadis yang sempurna dengan wajah rupawan dan fisik yang aduhai, yang menjadi impian setiap lelaki.Â
"Anin!"Â
"Ya Mbak!" Jawab Anindia lembut.Â
"Bolehkah aku mohon bantuanmu?" Tanya Adzkia.Â
"Bantuan apa Mbak Aya? Iya saya bisa membantu." Kata Anindia. Panggilan Aya adalah panggilan sayang yang sering dikatakan Prasaja kepada istrinya.Â
"Aku mohon kamu menjadi istri Mas Pras agar bisa memiliki momongan." Suara Adzkia penuh harap sambil menatap wajah Anindia.Â