Timnas day, Rabu (10/8/22) mulai pukul 20.00 WIB di Stadion Maguwoharjo Sleman, Garuda Asia menghadapi Myanmar pada babak semifinal ajang Piala AFF U16.Â
Pasukan asuhan Bima Sakti ini banyak yang menjagokan lolos dari hadangan Myanmar di fase semi final ini. Mereka menjadi unggulan sebagai finalis di turnamen ini.Â
Catatan penting yang perlu diketahui adalah pertemuan terakhir mereka di ajang Piala AFF U16 terjadi pada edisi tahun 2019. Saat itu Garuda Asia menang 5-0 atas Myanmar.Â
Indonesia U16 yang juga dilatih Bima Sakti berhasil mengalahkan Myanmar pada laga pemungkas Grup A di Stadion Kampus Chonburi, Chonburi, pada 4 Agustus 2019.Â
Beberapa faktor menjadi alasan mengapa tim Garuda Asia menjadi kandidat kuat bisa lolos dari fase semi final. Faktor-faktor apa saja yang memberi modal untuk memberikan motivasi bagi skuad belia Timnas U16 Indonesia ini.Â
Berikut ini mari kita simak beberapa faktor yang mendukung Timnas Indonesia yang berjuluk Garuda Asia berusia belia ini untuk lolos ke final bahkan bisa menjadi juara di ajang Piala AFF U16 2022.Â
Juara Grup Tidak Terkalahkan
Tuan rumah, Indonesia U-16 melaju ke babak semifinal dengan catatan sempurna. Tiga pertandingan babak penyisihan di fase Grup A disapu bersih dengan kemenangan.Â
Hasil sempurna dengan 3 kemenangan ini menjadikan Skuad Garuda Asia meraih 9 poin sempurna. Mereka berhasil sebagai juara Grup A menyisihkan Vietnam di peringkat kedua dengan 6 poin  karena mereka kalah 1-2 dari Indonesia pada laga terakhirnya.Â
Timnas U-16 di babak semifinal bertemu dengan juara Grup C sesuai regulasi kompetisi yaitu Myanmar. Dalam laga terakhirnya di fase grup Myanmar berhasil menang 1-0 atas Kamboja.Â
Sementara pesaingnya, Malaysia gagal lolos karena ditahan imbang 2-2 oleh Australia. Harimau Muda ini hanya mengumpulkn 5poin kalah bersaing dengan Vietnam dengan 6 poin sebagai runner up terbaik yang berhak lolos ke semifinal.Â
Sejauh ini Myanmar tampil sebagai tim kuda hitam dengan menghadirkan performa mengejutkan. Mereka lolos ke semifinal sebagai juara Grup C.Â
Skuad berjuluk Singa Asia ini memetik dua kemenangan dan satu hasil imbang. Myanmar bahkan membuat kejutan dalam turnamen ini dengan mengalahkan Australia yang awalnya digadang-gadang sebagai kandidat juara turnamen.Â
Myanmar adalah lawan yang tidak bisa diremehkan oleh skuad Garuda Asia, tetapi Timnas U16 asuhan Bima Sakti masih lebih baik performanya di fase grup karena tidak terkalahkan dengan meraih sempurna 3 kemenangan.Â
Sementara Myanmar sempat ditahan imbang 1-1 oleh Malaysia. Garuda Asia berpeluang meraih kemenangan menghadapi Myanmar.Â
Fakta Produktivitas Gol
Begitu pula dalam urusan mencetak gol, Indonesia masih unggul atas Myanmar. Arkhan Kaka dan kawan-kawannya berhasil membukukan 13 gol dan hanya satu kali kebobolan. Sedangkan Myanmar hanya mencetak lima gol dan tiga kali kebobolan.Â
Catatan tersebut menggambarkan betapa produktif para penyerang Garuda Asia dan betapa solidnya lini pertahanan yang digalang oleh lini belakang mereka.Â
Duet striker Garuda Asia, Nabil Asyura dan Arkhan Kaka semakin kompak dan tajam. Mereka adalah andalan lini depan yang mungkin langsung turun sebagai starter dalam laga semifinal menghadapi Myanmar.Â
Nabil sudah mencetak empat gol sekaligus menjadi salah satu top skor turnamen. Sementara Kaka menyumbang dua gol yang berkontribusi dalam kemenangan Indonesia.Â
Duet ini semakin bagus kerja sama mereka. Saling mendukung untuk mencetak gol dengan saling memberikan asis yang berkualitas. Gol kemenangan Indonesia atas Vietnam yang dicetak Nabil adalah asis keren dari Kaka.Â
Begitu pula di lini pertahanan, Kapten Muhammad Iqbal Gwijangge sebagai bek tengah sangat tangguh mengantisipasi setiap serangan lawan. Terbukti lini belakang baru kebobolan 1 gol itupun dari titik penalti ketika bermain lawan Vietnam.Â
Kepercayaan Bima Sakti memberi ban kapten kepada bek 16 tahun itu dibayar dengan kepemimpinan yang solid dan tanggung jawab luar biasa. Pemain asal Papua ini memiliki visi bermain yang luar biasa.Â
Kendati demikian Myanmar tetap harus diwaspadai karena mereka memiliki organisasi permainan yang sangat rapi. Kerja sama secara kolektif tim yang berjuluk Singa Asia ini tidak bisa dianggap remeh.Â
Hal itu terbukti mereka berhasil mencetak 5 gol pada fase grup dan seluruh gol Myanmar dicetak oleh lima pemain yang berbeda. Artinya tidak ada pemain yang terlalu menonjol dalam hal membobol gawang lawan.Â
Namun ini juga berarti lini belakang Garuda Asia harus mewaspadai semua penyerang Myanmar secara kolektif. Apalagi mereka bermain dengan penuh semangat yang militan tidak kalah dari Vietnam.Â
Faktor Keuntungan bagi Timnas Garuda Asia
Faktor keungtungan sabagai tuan rumah adalah kehadiran suporter yang langsung hadir di Stadion Maguwoharjo Sleman. Mereka yang hadir akan memberikan dukungan yang membuat tim memiliki semangat lebih.Â
Selain kehadiran suporter di Stadion, faktor lain yang turut berpengaruh bagi Timnas Indonesia U16 adalah waktu istirahat yang lebih panjang dibandingkan Tim Myanmar.Â
Timnas Merah Putih memiliki waktu istirahat lebih lama yaitu tiga hari setelah terakhir bertanding melawan Vietnam pada Sabtu (6/8) yang lalu.Â
Sedangkan Tim Myanmar hanya bisa memulihkan kondisi fisik selama satu hari usai berlaga pada Senin (8/8) menghadapi Kamboja.Â
Dengan beristirahat lebih lama, skuad Garuda Asia bisa memanfaatkan stamina lebih bugar dibandingkan tim Myanmar yang hanya memiliki waktu pemulihan yang singkat.Â
Walaupun Skuad Garuda Asia memiliki beberapa faktor keuntungan tersebut, tetapi juga harus tetap didukung dengan doa. Hanya dengan doa dan perkenan yang Maha Kuasa maka kemenangan tersebut bisa diraih.Â
Bravo Merah Putih @hensa.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI