Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

3 Fakta Bicara sebagai "Kunci Kemenangan", Jelang Semifinal Garuda Asia Vs Myanmar di Piala AFF U16

10 Agustus 2022   08:16 Diperbarui: 10 Agustus 2022   09:10 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skuad Garuda Asia usai selebrasi kemenangan di hadapan suporter di Stadion Maguwoharjo Sleman (Foto Antara/Andreas Fitri Atmoko).

Begitu pula di lini pertahanan, Kapten Muhammad Iqbal Gwijangge sebagai bek tengah sangat tangguh mengantisipasi setiap serangan lawan. Terbukti lini belakang baru kebobolan 1 gol itupun dari titik penalti ketika bermain lawan Vietnam. 

Kepercayaan Bima Sakti memberi ban kapten kepada bek 16 tahun itu dibayar dengan kepemimpinan yang solid dan tanggung jawab luar biasa. Pemain asal Papua ini memiliki visi bermain yang luar biasa. 

Kendati demikian Myanmar tetap harus diwaspadai karena mereka memiliki organisasi permainan yang sangat rapi. Kerja sama secara kolektif tim yang berjuluk Singa Asia ini tidak bisa dianggap remeh. 

Hal itu terbukti mereka berhasil mencetak 5 gol pada fase grup dan seluruh gol Myanmar dicetak oleh lima pemain yang berbeda. Artinya tidak ada pemain yang terlalu menonjol dalam hal membobol gawang lawan. 

Namun ini juga berarti lini belakang Garuda Asia harus mewaspadai semua penyerang Myanmar secara kolektif. Apalagi mereka bermain dengan penuh semangat yang militan tidak kalah dari Vietnam. 

Faktor Keuntungan bagi Timnas Garuda Asia

Faktor keungtungan sabagai tuan rumah adalah kehadiran suporter yang langsung hadir di Stadion Maguwoharjo Sleman. Mereka yang hadir akan memberikan dukungan yang membuat tim memiliki semangat lebih. 

Selain kehadiran suporter di Stadion, faktor lain yang turut berpengaruh bagi Timnas Indonesia U16 adalah waktu istirahat yang lebih panjang dibandingkan Tim Myanmar. 

Timnas Merah Putih memiliki waktu istirahat lebih lama yaitu tiga hari setelah terakhir bertanding melawan Vietnam pada Sabtu (6/8) yang lalu. 

Sedangkan Tim Myanmar hanya bisa memulihkan kondisi fisik selama satu hari usai berlaga pada Senin (8/8) menghadapi Kamboja. 

Dengan beristirahat lebih lama, skuad Garuda Asia bisa memanfaatkan stamina lebih bugar dibandingkan tim Myanmar yang hanya memiliki waktu pemulihan yang singkat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun