Maka janganlah kita sampai kehilangan kesempatan untuk melakukan kebajikan untuk sesama hamba Tuhan. Jangan sampai kesia-sia an saja yang didapatkan. Â
Lalu pertanyaannya sempatkah kita menanam kebajikan?Â
Kebajikan adalah perbuatan luhur yang memiliki kualitas kebaikan secara moral. Kebajikan hanya mampu dilakukan oleh sosok yang memiliki karakter berbudi luhur.Â
Kebajikan seorang hamba menggambarkan sosok rendah hati, ringan tangan dalam menolong, memiliki sifat sabar dan bersahaja. Selalu menghargai dan menghormati sesama hamba.Â
Hamba Tuhan yang melakukan kebajikan, dialah yang berbuat kebaikan bagi siapapun bukan berbuat baik kepada sesama manusia saja tetapi juga kepada mahluk Tuhan lainnya. Sesama hamba Tuhan selalu menerima kenajikan darinya.Â
Memahami kebajikan seharusnya kita juga harus mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Menanam kebajikan sejak dini maka akan menuai Ridho Tuhan di kemudian hari bahkan mungkin langsung dibalasNya pada hari ini juga.Â
Kebajikan yang ditunaikan hanya semata-mata berharap balasan dari Tuhan, maka itulah sebaik-baik kebajikan yang murni dilakukan hanya untuk Ridho Tuhan.Â
Hanya orang Bijaklah yang selalu mampu menanam kebajikan. Bukan hanya menanam tetapi juga menyiraminya dengan penuh ketulusan agar kebajikan itu tumbuh dengan subur.Â
Orang Bijak adalah orang yang berakal budi, sangat arif dan tajam dalam berpikir. Sifat bijak adalah karakter terpuji di hadapan Tuhan. Karena orang Bijak selalu menggunakan akal budinya dalam berbuat.
Menjadi bijak untuk kebajikan adalah pencapaian luar biasa sosok hamba Tuhan bagi sesamanya. Mekipun labirin rumit selalu hadir di depannya. Tidak menyurutkan tekad menuju tujuan yaitu Keridhoan Tuhan.Â
Kebajikan adalah harga mati bagi hamba yang Bijak. Melakukan kabajikan baginya adalah ketaatannya kepada Tuhan semata, bukan karena hal-hal yang lain.