Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti pertama kali dipasangkan sebagai ganda putri tim Indonesia adalah ketika mereka mengikuti ajang SEA Games 2021 Vietnam yang berlangsung 16-22 Mei 2022 lalu.Â
BACA JUGA : Semangat Baru Gregoria Mariska di Indonesia Masters 2022.Â
Dalam debutnya tersebut mereka berhasil mempersembahkan medali emas ganda putri perorangan. Mereka di final berhasil menundukan ganda muda Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard asal Thailand, pada Minggu (22/5/2022). Â
PBSI saat ini memang tengah mencari pasangan yang sesuai untuk Apriyani setelah Greysia Polii menyatakan pensiun dari dunia bulutangkis. Ganda Apriyani dan Greysia ini adalah peraih emas Olimpiade Tokyo 2020 tahun 2021.Â
Sementara itu sosok Siti Fadia yang awalnya merupakan pasangan dari Ribka Sugiarto, dicoba dipasangkan dengan Apriyani. Ternyata mereka memiliki kesesuaian dan saling pengertian satu sama lain.Â
Meski mereka baru melakukan debutnya di ajang SEA Games Vietnam 2022, faktanya kedua pemain ini mempunyai chemistry yang luar biasa. Keduanya juga memiliki tipe permainan yang agresif dengan smash-smash tajam.Â
Satu hal yang istimewa mereka juga bisa bermain di depan jaring sebagai play maker. Karena itu rotasi permainan bisa berjalan dengan baik. Kapan salah satu diantara mereka harus mengambil pukulan smash atau netting.Â
Siti Fadia sangat cocok berpasanagn dengan Apriyani, karena Siti Fadia pernah bermain ganda campuran sebagi pemain yang banyak beroperasi di depan jaring. Saat itu pasangannya adalah Rehan Naufal Kusharyanto.Â
Tidak heran jika Siti Fadia sangat kuat bermain di depan jaring sebagai play maker. Selain itu gadis berusia 22 tahun ini juga memiliki kekuatan smash yang keras sehingga bisa bermain di belakang sebagai penggedor.Â
Perjalanan Apriyani dan Siti Fadia di Indonesia Masters dan Indonesia OpenÂ
Kiprah Apriyani/Siti Fadia di Indonesia Masters 2022 berhasil lolos hingga ke final di ajang Turnamen dengan level BWF World Tour Super 500 ini.Â
Menjadi catatan penting di Indonesia Masters ini adalah saat mereka di perempat final berhasil menumbangkan unggulan kedua asal Korea Selatan, Lee So Hee/Shin Seung Chan.Â
Ganda putri ranking 2 dunia ini ditundukkan dengan rubber games yaitu 15-21, 21-16 dan 21-16. Pertarungan yang menguras tenaga bagi kedua ganda.Â
Kemudian di babak semi final juga berhasil menang atas ganda putri Malaysia yang sedang naik daun, Pearly Tan/Thinaah yang diunggulkan di posisi ke-6. Â
Apriyani Rahayu dan Siti Fadia menang atas pasangan Malaysia tersebut juga dengan rubber games yang ketat dengan skor 21-23, 21-14 dan 21-14.Â
Pada babak final akhirnya Apriyani dan Siti Fadia harus menyerah mudah dari ganda China unggulan pertama, Chen Qing Chen/Jia Yia Fan dengan dua gim langsung, 18-21 dan 12-21.Â
Kekalahan yang terlalu mudah disebabkan berbagai faktor. Salah satu faktor itu adalah kebugaran pasangan Indonesia itu sudah terkuras dua hari sebelumnya yaitu di babak semi final dan kaurter final.Â
Faktor stamina ini sangat penting diperhatikan oleh para pelatih fisik di Pelatnas Cipayung. Hampir semua pemain-pemain kita di Pelatnas Cipayung memiliki kelemahan pada stamina dan kebugaran sehingga mereka tidak bisa bermain konsisten.Â
Bagaimana kiprah Apriyani dan Siti Fadia di ajang Indonesia Open yang levelnya lebih tinggi yaitu turnamen dengan level BWF World Tour Super 1000 merupakan ajang tertinggi dengan total hadiah 1,2 Juta Dollars.Â
Pada ajang Indonesia Open, pemain-pemain Jepang sudah ikut berpastisipasi. Mereka rata-rata mengisi sebagai pemain unggulan di nomor tunggal, ganda maupun ganda campuran.Â
Apriyani/Siti Fadia berhasil melewati babak pertama dengan mengalahkan ganda asal Jepang unggulan ke-5, Mayu Matsumoto/Wakana Naghara dengan skor rubber games, 21-7, 17-21 dan 21-17.Â
Pada babak 16 besar giliran ganda asal China, Zhang Shu Xian/Zheng Yuharus mengakui keunggulan Apriyani/Siti Fadia dengan rubber games, 21-16, 16-21 dan 21-18.Â
Pada babak perempat final akhirnya Apriyani/Siti Fadia kembali bertemu unggulan kedua  asal Korea Selatan, Lee So Hee/Shin Seung Chan.Â
Ganda putri kita ini akhirnya harus mengakui ketangguhan ganda Korsel tersebut dengan dua gim langsung, 14-21 dan 19-21. Terlihat Aptiyani/Siti Fadia kelelahan akibat dua laga sebelumnya yang berakhir dengan rubber games.Â
Kembali masalah stamina menjadi faktor yang menjadi salah satu kelemahan pemain-pemain kita. Apalagi ketika dua turnamen berlangsung saling berdekatan, dibutuhkan stamina prima dan kebugaran yang segar.Â
Dengan kemenangan ini maka ganda putri Korea ini berhasil membalas kekalahan mereka di perempat final Indonesia Masters sepekan sebelumnya.Â
Bagaimanapun kiprah pasangan ganda putri baru, Apriyani Rahayu dan Siti Fadia sudah memberikan permainan yang sangat menjanjikan sebagai ganda putri masa depan Indonesia.Â
Apalagi mereka masih muda, Apriyani berusia 24 tahun dan Siti Fadia berusia 22 tahun. Perjalan mereka masih panjang menuju puncak prestasi yang menjadi target mereka yaitu Olimpiade Paris 2024 nanti.Â
Bravo Bulutangkis Indonesia @hensa.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI