Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Selembar Masa Lalu

4 Februari 2022   14:59 Diperbarui: 9 Februari 2022   20:35 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan saat itu, Anindia sempat diperkenalkan kepada istri Prasaja yaitu Adzkia Samha Saufa. Sosok istri cantik yang lembut yang membuat Anindia merasa iri dengan kecantikan Adzkia. 

Bagi Anindia, pertemuan dengan Adzkia benar-benar sangat berkesan. Keramahannya dan ketulusan dari istri Prasaja ini sangat terasa dari tutur katanya dan senyum lembutnya saat mereka berbincang. 

Anindia masih ingat terakhir kali mereka saling bercengkrama, ketika dalam kunjungan kerjanya ke Surabya, Anindia sempat mampir ke Kota Malang untuk bertemu Prasaja dan Adzkia. Pertemuan yang sangat berkesan membahagiakan. 

Ketika hari ini juga ada rasa bahagia menyentuh hati Anin. Apakah karena Anin akan bertemu dengan Prasaja dalam acara Bimbingan Teknis Pengelolaan Lingkungan yang berlangsung siang ini sehingga dirinya merasa semangat menjalani Senin pagi ini? 

Anindia hanya tersenyum menjawab pertanyaan hatinya. Bisa juga seperti itu yang jelas baginya Prasaja adalah pria yang selalu dikenangnya sebagai pria idaman sejak SMA dulu. 

Teringat masa SMA, Prasaja adalah kakak kelasnya. Anindia bertemu pertama kali ketika Renata Utami, adik perempuan Prasaja memperkenalkannya kepada kakaknya. 

Perkenalan yang mengesankan berjabat tangan dengan pria kalem dan terkesan pemalu. Anindia yang periang dan Prasaja yang pendiam tampaknya sangat cocok bisa saling mengisi. 

Anindia juga selalu teringat setiap bertemu di Gerbang SMA yang beralamat di Jl Ir H Juanda itu, Prasaja hanya tersenyum tidak berani menyapanya. Benar-benar pria pemalu dan pendiam. 

Bahkan ketika di tempat parkir sepeda motor saat pulang sekolah itu, Prasaja hanya terdiam melihat sepeda motor Anin yang ban depannya kempis karena bocor. Untung saat itu ada Roby yang langsung mendekati Anin untuk menolongnya. 

Tadi sebenarnya Anin melihat Prasaja sudah berjalan mendekat tapi urung ketika dia melihat Roby menolongnya. "Dasar pemalu, " keluh Anindia saat itu. Gadis ini sebenarnya berharap bahwa yang menolong adalah Prasaja. 

Kendati demikian, Anindia tetap tidak pernah berhenti mengagumi kakak kandung Utami, teman akrab sekelasnya. Semakin lama malah Anindia semakin mengagumi Prasaja yang sangat pendiam itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun