Gregoria Mariska adalah tunggal putri kita yang memiliki ranking 24 Dunia yang dirilis resmi oleh Badminton World Federation (BWF) hingga pekan ke-45 tahun 2021.Â
BACA ARTIKEL PILIHAN : Menunggu Fitriani "Comeback" di Indonesia MastersÂ
Ranking Jorji, demikian panggilan akrab gadis ini, adalah tertinggi diantara tunggal putri Indonesia lainnya, Fitriani (41 BWF), Ruselli Hartawan ( 43 BWF) dan Putri Kusuma Wardhani ( 86 BWF).
Selama tur Eropa 2021, Jorji telah ikut berkiprah diajang Sudirman Cup, Uber Cup, Denmark Open, French Open dan Hylo German Open. Turnamen terpanjang dan terpadat yang harus dilalui pebulutangkis putri ini.
BWF World Tour dimulai dari Denmark Open berlangsung 20-24 Oktober 2021 dan French Open 26-31 Oktober 2021. Sedangkan Hylo German Open berlangsung 2-7 November 2021.
Menghadapi semua agenda tersebut, Gregoria Mariska sudah melakukan perjuangan yang sangat membanggakan. Segala upaya kerasnya meraih prestasi tampaknya sudah maksimal.
Hasilnya dari tiga turnamen itu, Jorji selalu terhenti di babak kedua atau fase 16 besar. Inilah yang menjadi perhatian menjelang ajang Indonesia Masters 2021 yang berlangsung di Bali 16-21 November 2021. Apakah Jorji harus kembali mengalami nasib yang sama? Terhenti di babak kedua?Â
Mari kita simak sejauh mana perjalanan Gregoria Mariska menghadapi Tur Eropa tersebut serta hasil drawing Jorji di ajang Indonesia Masters 2021.
Rekam Jejak Perjalanan Gregoria di Tur Eropa
Dari awal sudah diduga,untuk menjalani ajang turnamen yang non stop itu tidak mudah karena harus mampu mempertahankan performa dengan baik.
Kekalahan pertama Jorji dalam ajang Uber Cup ketika Indonesia berhadapan melawan Tim Jepang. Gregoria Mariska menyerah di tunggal pertama kepada Akane Yamaguchi dengan dua gim langsung, 7-21 dan 16-21.
Pada Denmark Open, Gregoria Mariska terhenti di babak kedua atau fase 16 besar. Jorji kembali harus menyerah kepada Akane Yamaguchi dengan 13-21 dan 15-21. Kalah dua gim langsung sama dengan kekalahan sebelumnya di ajang Uber Cup.
Dua kekalahan yang dialami tunggal utama Indonesia ini dari lawan yang sama yaitu Akane Yamaguchi cukup wajar.Â
Melihat ranking dan sejarah pertemuan mereka, Jorji memang kalah kelas. Dengan dua kekalahan terbarunya, Jorji sekarang memiliki catatan kekalahan 1-8 dari Akane Yamaguchi.
Bermain di ajang French Open pekan berikutnya, Jorji kembali harus kembali terisisih di babak kedua (16 besar).Â
Setelah menang mengesankan atas unggulan 7, Mia Blichfeldt asal Denmark dengan skor 21-13 dan 21-12, Jorji harus tunduk dari pemain Singapore yang sebaya usianya, Yeo Jia Min.
Belia negeri Singa ini sebelumnya belum pernah menang dalam 3 kali pertemuannya melawan Jorji, tetapi kali ini Yeo mampu membuat tunggal putri Indonesia ini tidak berkutik.
Yeo Jia Min mengalahkan Jorji dengan skor 21-19 dan 21-8. Simak angka 8 pada gim kedua menunjukkan dominasi Yeo terhadap Jorji.
Trunamen ketiga dalam tur Eropa yang diikuti Jorji adalah Hylo German Open. Jorji berhasil melewati babak pertama (32 besar) ketika berhasil menang atas tunggal putri Jepang, Saena Kawakami dengan dua gim, 21-16 dan 21-18.
Pada babak kedua (16 besar), kembali Jorji kandas tersisih dari turnamen. Lag-lagi Yeo Jia Min berhasil mengalahkannya. Jorji menyerah dengan dua gim langsung 19-21 dan 17-21.
Mengikuti tiga turnamen BWF World Tour Super Series di Eropa, Gregoria Mariska selalu kandas di babak kedua. Beberapa netizen di media social sempat menjulukinya sebagi Ratu Babak Kedua.
Apakah itu merupakan gambaran bahwa kemampuan ilmu bulutangkis Jorji sudah mentok? Ataukah karena kelelahan karena mengikuti ajang badminton secara marathon?Â
Jika yang terakhir ini sebagai penyebab, kenapa para pemain Jepang seperti Akane Yamaguchi masih mampu meraih dua kali juara dalam dua turnamen di Denmark Open dan French Open.
Berarti factor stamina yang tidak mendukung performa Jorji sehingga tidak mampu mengimbangi pemain seperti Akane Yamaguchi. Wajar jika Jorji mengalami kekalahan sampai dua kali hanya dalam dua pekan.
Lalu bagaimana dengan dua kekalahan dari pebulutangkis Singapore Yeo Jia Min? Sebelum dua kekalahan ini, Jorji memiliki skor pertemuan 3-0 atas Yeo.
Melihat penampilan Jorji ketika berhadapan lawan Yeo, terlihat permainan agresif tunggal putri Singapore ini lebih mendominasi. Semakin terlihat pula daya tahan fisik Yeo jauh lebih unggul.
Terbukti selama dua gim permainan stamina pemain Singapore ini tetap bugar. Wajar dalam dua pertemuan tersebut, Jorji tidak mampu mengimbangi kemampuan fisik Yeo Jia Min yang berhasil mendikte permainan sesuai dengan taktik yang diinginkannya.
Dari segi taktik permainan di lapangan, Jorji tidak kalah dari taktik yang dimiliki Yeo Jia Min. Hanya saja untuk menerapkan pola permainan rally-rally panjang, tidak didukung oleh stamina yang cukup.
Faktor fisik ini sebenarnya sudah sejak lama harus menjadi perhatian pelatih fisik di Pelatnas. Selain berlatih dengan porsi yang sudah ditetapkan pelatih, pemain juga harus disiplin menjaga kebugarannya termasuk menjaga makanan yang dilarang seperti gorengan.
Lawan Perdana di Indonesia Masters 2021
Menjelang ajang Indonesia Masters 2021 yang akan dimulai pada 16 November 2021, Jorji sudah selayaknya mempersiapkan diri dengan baik. Jangan sampai para netizen kembali memberi julukan sebagai Ratu Babak Kedua.
Di ajang Indonesia Masters 2021, Jorji di babak pertama (32 besar) akan berhadapan dengan pemain Jepang, unggulan ke-8, Sayaka Takahashi.
Sebagai catatan, selama ini Jorji belum pernah berjumpa dalam laga dalam ajang manapun melawan pemain kidal Jepang berusia 29 tahun ini. Namun dilihat dari ranking, Sayaka berada di ranking 14 BWF sedangkan Jorji pada posisi ranking 24 BWF.
Jika menang sudah menunggu di 16 besar, pemenang antara Beatriz Corrales dan Yvonne Li. Rekor pertemuan melawan pemain spanyol, Beatriz Corrales adalah 1-0 untuk kemenangan Jorji. Sedangkan berhadapan dengan pemain Jerman, Yvonne Li, skor 2-0 untuk Jorji.
Ajang Indonesia Masters 2021 ini harus dijadikan kebangkitan bagi seorang Jorji. Tantangan yang sudah menghadangnya adalah laga perdana ketika berhadapan dengan Sayaka Takahashi.
Walaupun berbeda ranking jauh namun laga melawan Sayaka Takahashi ini merupakan kunci bagi Jorji untuk mampu menghadapi laga-laga berikutnya.Â
Terutama untuk menghilangkan tradisi buruk dengan kekalahan Jorji pada babak kedua atau fase 16 besar. Â Gregoria Mariska, kamu bisa!
Bravo Merah Putih @hensa                 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H