Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Menentukan Skuad Terbaik Tim Thomas Cup, Siapa Pilihan "Badminton Lovers"?

7 Oktober 2021   07:15 Diperbarui: 7 Oktober 2021   09:13 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ganda putra Mohamad Ahsan dan Hendra Setiawan yang menjadi tumpuan di Piala Thomas (Foto AP/Dita Alangkara) 

Kejuaraan beregu putra dan putri yang paling bergengsi dikancah perbulutangkisan Dunia yaitu ajang Thomas Cup dan Uber Cup 2021 berlangsung di Aarhus, Denmark, 9-17 Oktober 2021. 

Kejuaraan ini harusnya berlangsung tahun 2020 tetapi sempat tertunda selama satu tahun karena adanya pandemi covid 19. Akhirnya perebutan Piala Thomas dan Uber hadir juga di tengah-tengah kita pada tahun ini. 

BACA JUGA : Rahasia "Penampilan" Greysia Polii yang Harus Jadi Panutan Pemain Muda

Sebanyak 12 pemain putra sudah siap bertanding dalam upaya merebut kembali Piala Thomas sebagai bagian dari skuad Indonesia yang akan tampil di Aarhus, Denmark. Mereka terdiri dari 4 tunggal putra dan 4 ganda putra. 

Berikut ini beberapa fakta yang telah dijalani para pemain putra kita ketika mereka bermain di Piala Sudirman 2021 yang mungkin bisa dijadikan sebagai pertimbangan pemilihan skuad untuk Thomas Cup. 

Indonesia bermain 4 kali di ajang Piala Sudirman 2021 tersebut yaitu melawan Rusia, Kanada dan Denmark di fase grup serta melawan Malaysia di perempat final.

Tunggal Putra

Empat pemain tunggal putra terbaik di Thomas Cup kali ini adalah Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Shesar Hiren Rhustavito, dan Chico Aura Dwi Wardoyo. Diantara mereka dua pemain kita memiliki ranking masuk ke dalam 10 besar Dunia. 

Mereka adalah Anthony Ginting merupakan tunggal putra terbaik Indonesia saat ini yang menduduki peringkat kelima BWF (Badminton World Federation). 

Prestasi Ginting yang terakhir adalah peraih medali perunggu tunggal putra di Olimpiade Tokyo 2020 pada Juli 2021 yang lalu. 

Namun penampilan tunggal andalan Indonesia ini sangat mengecewakan ketika memperkuat Indonesia di Piala Sudirman yang berakhir dengan mencatatkan China sebagai juara yang ke-12. 

Pada ajang tersebut Ginting bermain sebanyak tiga kali dengan sekali menang dan dua kali mengalami kekalahan. Ginting kalah dari tunggal Malaysia Lee Zii Jia, 11-21, 16-21 di perempat final. 

Begitu pula kalah dari Anders Antonsen dengan skor 9-21 dan 15-21 ketika berhadapan melawan Denmark di fase grup. Ginting hanya menang atas Ivan Sozonov dari Rusia, 21-8 dan 21-8 pada laga perdana. 

Kemudian di tunggal kedua ada nama Jonatan Christie. Pemuda lajang ini berada di peringkat tujuh dunia. Penampilan anak muda ini dalam Piala Sudirman harus mengakui kekalahan dari Brian Yang (Kanada) dengan rubber games, 21-9, 20-22 dan 21-18.  

Penampilan Jonatan dalam laga tersebut sangat mengecewakan. Sering kali kehilangan konsentrasi bermain dan melakukan kesalahan sendiri. Padahal lawannya adalah pemain yang memiliki ranking dan pengalaman lebih minim dari Jonatan. 

Untuk  tunggal putra ketiga, Indonesia punya pilihan antara Shesar Hiren Rusthavito di urutan 19 dan Chico Aura Dwi Wardoyo di peringkat 64 dunia BWF. 

Ganda Putra

Dari sektor ganda, Indonesia menyiapkan 4 ganda terbaiknya. Tiga pasang di antara mereka merupakan ganda putra terbaik yang ada di 10 besar ranking dunia BWF. 

Mereka adalah Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. 

Sedangkan satu pasangan lainnya adalah Leo Rolly Carnando/Daniel Martin merupakan pemain muda pelapis yang saat ini menduduki peringkat 37 dunia. 

Pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi harus menentukan dua pasangan terbaik yang diturunkan dalam pertandingan di Piala Thomas. Penentuan pemain nantinya tergantung lawan yang dihadapi. 

Pada ajang Piala Sudirman yang lalu Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo sudah memainkan 3 laga sedangkan satu laga lagi milik pasangan Fajar dan Ryan. 

Penampilan Kevin/Marcus dari tiga laga tersebut menang atas ganda Rusia dan Denmark tetapi harus mengakui keunggulan ganda Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, dengan dua gim langsung 12-21, 15-21 di fase perempat final. 

Ini adalah kekalahan mereka dari ganda Malaysia tersebut sebanyak dua kali beruturut-turut. Kekalahan pertama Kevin/Marcus terjadi di perempat final Olimpiade Tokyo pada Juli 2021 yang lalu. 

Kevin/Marcus meraih dua kemenangan di Piala Sudirman fase grup yaitu atas ganda Denmark, Mads Pieler Kolding/Frederik Sogaard. Begitu juga menang atas ganda Rusia, Vladimir Ivanov/ Ivan Sozonov.  

Lawan Indonesia di Fase Grup Thomas Cup

Indonesia berada di grup A bersama Chinese Taipei, Thailand dan Aljazair. Di antara lawan-lawan Indonesia, hanya Aljazair yang mungkin akan mudah dilewati dua lawan lainnya adalah tim yang memiliki kekuatan yang tidak boleh diremehkan. 

Chinese Taipei atau Taiwan harus menjadi perhatian serius punggawa Indonesia. Mereka memiliki satu tunggal yang berada di peringkat 4 BWF yaitu Chou Tien Chen. 

Berhadapan dengan tunggal pertama kita, Anthony Ginting, pemain tunggal putra Taiwan ini memiliki rekor pertemuan 6-6. Sedangkan catatan ketika bertemu Jonatan Christie, dia mengalami kekalahan 6 laga dan hanya menang 2 laga.  

Sementara untuk tunggal putra ketiga kita, Shesar Hiren Rusthavito memiliki rekor pertemuan kekalahan 0-4 dari Chou Tien Chen. 

Dari ketiga pemain ini kita bisa melihat siapa diantara mereka yang pantas mewakili Indonesia untuk menghadapi Chou Tien Chen di tunggal pertama. 

Kekuatan Taiwan juga ada pada nomor ganda mereka. Menurut Harry IP, pelatih ganda putra Indonesia berpendapat bahwa Taiwan mempunya ganda putra paling tangguh di antara lawan-lawan yang ada di Thomas Cup. 

Mereka bukan hanya mempunyai ganda Lee Yang/Wang Chi Lin tetapi juga sudah menunjukkan kekuatan ganda kedua mereka di Piala Sudirman yang lalu. 

Ganda utama mereka, Lee Yang/Wang Chi Lin memiliki rekor pertemuan 1-3 dengan Kevin/Marcus. Namun justru kemenangan terakhir mereka adalah ketika mengalahkan Kevin/Marcus di Olimpiade Tokyo 2021 yang lalu. 

Sedangkan pertemuan mereka melawan Ahsan/Hendra, mereka memiliki rekor tipis kalah 5-6. Pertimbangan performa ganda utama kita akan menjadi alasan kuat siapa yang siap bertanding di nomor ganda utama ini. 

Dari persaingan untuk ganda pertama tentu bakal ketat dan sengit. Mereka memiliki kekuatan yang merata dan seimbang. Namun melihat untuk ganda kedua, Indonesia memiliki keunggulan dibanding Taiwan. 

Meskipun pemain putra baik di tunggal maupun ganda, mereka bermain sangat mengecewakan dalam ajang Piala Sudirman, tetapi tidak bisa menghilangkan semangat dan tekad untuk merebut Piala Thomas pada tahun ini. Tetap semangat Merah Putih. 

Lalu bagaimana dengan pilihan Anda, para Badminton Lovers? 

Bravo Indonesia @hensa  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun