Sang GM ini masih asyik menatap hamparan kebun yang terbakar. Berapa ton harus hilang dari tebu terbakar ini.
Prasaja masih melihat sisa-sisa jelaga sisa kebakaran tersebut di atas tanah yang basah karena hujan kemarin.
"Mutu tebu terbakar itu sangat jelek. Risiko juga besar jika masuk gilingan. Tapi mau bagaimana jika kita butuh pasokan tebu." Prasaja bergumam.
"Benar Pak. Tetapi saya sudah meminta anggota di emplasemen untuk memilah tebu-tebu terbakar itu sebaik mungkin." Kata Budiman, kabag Tanaman.
"Pak Budiman punya informasi penyebab kebun ini tebunya terbakar?" Tanya Prasaja membelokkan arah diskusi.
Menerima pertanyaan tersebut tampak Budiman saling pandang dengan kedua anak buahnya.
Akhirnya Budiman memberikan kesempatan kepada salah satu anggotanya memberikan kesaksian peristiwa bagaimana kebun ini terbakar.
Selain menuturkan kronologis kejadiannya, juga dia melengkapinya dengan bukti digital rekaman video melalui ponselnya.
Ini baru bukti yang sangat otentik yang bisa dijadikan pegangan oleh Prasaja.
"Terimakasih Pak Budiman dan kawan-kawan. Saya benar-benar tidak menyangka." Suara Prasaja mengandung rasa kecewa yang dalam.
Ternyata orang-orang kepercayaannya melakukan penghianatan yang keji.