Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Sejarah Panjang All England dan Prestasi Pebulutangkis Indonesia

19 Maret 2021   09:10 Diperbarui: 19 Maret 2021   09:25 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah Tan Joe Hok mengawali juara All England, rekor nomor tunggal putra selama ini dipecahkan oleh Rudy Hartono dengan berhasil merebut gelar 8 kali juara All England. Tujuh kali diantaranya diraih secara berturut-turut dari tahun 1968-1974.

Sebelumnya rekor terbanyak gelar tunggal putra dipegang oleh pemain Denmark, Erland Kops sebanyak 7 kali juara.

Dua pemain Malaysia, Wong Peng Soon dan Edy Choong, mereka masing-masing meraih 4 kali juara. Gelar tersebut diraih pada era turnamen setelah Perang Dunia kedua sejak 1950.  

Apa yang telah diraih oleh Rudy Hartono tersebut mungkin sangat sulit untuk bisa disamakan atau dipecahkan rekornya. Apalagi saat ini persaingan di tunggal putra sudah semakin merata.  

Jumlah gelar juara All England yang diraih oleh pebulutangkis Indonesia untuk tunggal putra sebanyak 15 gelar. Rudy Hartono 8 gelar. Liem Swie King 3 gelar, Hariyanto Arbi 2 gelar, Tan Joe Hok dan Ardy B Wiranata masing-masing satu gelar.

Tunggal putri 4 gelar, semuanya diraih oleh Susy Susanti pada tahun 1990-1991, 1993-1994.  

Ganda putra sebanyak 21 gelar. Ganda putri meraih hanya dua gelar melalui  Minarni Sudaryanto/Retno Koestijah (1968) dan Verawaty Fajrin/Imelda Wiguna (1979).

Ganda campuran berhasil meraih 6 gelar. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir 3 gelar, Christian Hadinata/Imelda Wiguna, Praveen Jordan/Debby Susanto, dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti masing-masing satu gelar.

Prestasi yang luar biasa dari para pahlawan bulutangkis Indonesia. Namun sangat disayangkan pada tahun 2021 ini, pebulutangis kita harus menyerah kalah oleh aturan Covid-19. Sungguh peristiwa yang menggelikan dalam dunia bulutangkis.

@hensa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun