Pada 1994 hingga saat ini All England dilangsungkan di Barclaycard Arena dan National Indoor Arena, Birmingham.
Saat itu All England adalah turnamen yang seringkali dianggap sebagai Kejuaraan Dunia yang mempertandingkan nomor perorangan. Â Untuk nomor beregu sudah ada kejuaraan Thomas Cup untuk beregu putra dan Uber Cup untuk beregu putri.
Untuk nomor beregu campuran dikenal pula Sudirman Cup yang dimulai pada tahun 1989. Kejuaraan ini mengambil nama Sudirman, sosok pebulutangkis Indonesia yang banyak jasanya bagi perbulutangkisan Dunia.
Piala Sudirman merupakan sebuah bentuk penghormatan dan apresiasi dunia untuk seorang pebulutangkis Indonesia bernama Dick Sudirman. Sudirman juga merupakan salah satu pendiri Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) yang terbentuk pada 5 Mei 1951.
Menurut BWFbadminton.com (17/3/21), Sudirman juga sosok yang berhasil menjadi jembatan untuk menggabungkan dua organisasi bulutangkis dunia yang pecah saat itu.
Pada tahun 1981, International Badminton Federation (IBF) dengan World Badminton Federation (WBF), kedua organisasi itu bisa disatukan dalam satu wadah menjadi BWF seperti sekarang ini.
All England pada perekembangan selanjutnya hampir selama 4 dekade sejak 1954 selalu diselenggarakan di Wembley Arena London.
Baru pada tahun 1994, Utilita Arena di Birmingham menjadi arena penyelenggaraan turnamen tersebut hingga saat ini.
Bagaimana kiprah pebulutangkis Indonesia dalam ajang All England? Indonesia baru pertama kalinya mengikuti kejuaraan ini pada tahun 1959.
Tan Joe Hok, saat itu adalah pemain Indonesia pertama yang berhasil menggondol gelar bergengsi tunggal putra pada tahun 1959.
Tunggal putra sejak pertama kali turnamen ini diselenggarakan direbut oleh pemain Inggris, Sidney Howard Smith pada tahun 1900. Saat itu memang hanya diperebutkan oleh pemain-pemain domestik.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!