"Bagus dong. Sempat ngobrol apa saja?"
"Tidak sempat ngobrol tapi aku sudah memberikan alamat rumah kost. Dulu Om Leo sangat membantuku menghadapi ujian berat itu."
Om Leonardo adalah adik ibunya Mikayla. Berkeluarga dan tinggal di Bandung. Bagi Mikayla Om Leo adalah satu-satunya orang yang selama ini sangat memahami keadaan keponakannya.
Sejak Mikayla memutuskan hubungan dengan keluarganya di Medan, Om Leo ini yang menjadi penengah. Hanya selama dua tahun terakhir ini, Om Leo harus bertugas di luar negeri.
"Mas! Nanti aku ingin memperkenalkan Om Leo padamu," kata Kayla dan aku menangguk sebagai tanda mengiyakan.
Aku bisa lebih banyak mengetahui informasi tentang Mikayla dari Om Leo. Terutama latar belakang keluarganya yang membuat dirinya terlantar di Bandung ini.
"Bagaimana. Kita jadi ke rumah Tiffany? Aku sudah tidak sabar ingin menikmati hidangan Imlek." Ajakku kepada Kayla.
"Iya Mas, kemarin juga Tiffany mengingatkan lagi jangan lupa undangan hari Imleknya." Mikayla mengingatkan kembali undangan Tiffany.
Rumah Tiffany di Jalan Dewi Sartika. Dari luar adalah sebuah Toko Kelontong, namun masuk ke dalam ada rumah tinggal yang asri dengan Taman hijau di depan terasnya.
Tiffany menyambut kami dengan pakaian khas Tiongkok berwarna merah dengan motif lukisan naga yang sedang melingkar. Gadis berwajah oriental ini sangat anggun dengan pakaian tradisional itu.
Wajah cantiknya bercahaya dengan senyum merekah cerah. Gadis tinggi semampai ini begitu mempesona melangkah menghampir kami yang tertegun terpesona.