"Mungkin itu hanya hayalanmu karena kamu belum bisa merelakannya pergi."
"Mungkin begitu Bunga."
"Andaikan kau mencintainya, relakan dia. Ikhlaskan karena kita tidak pernah menjadi pemilik siapapun. Hanya Allah yang Maha Memiliki," kata Bunga.
Aku berusaha untuk tetap tabah menghadapi ujian ini. Sangat berat memang namun sekali lagi aku memiliki sahabat sejati yaitu Bunga Putri Pertiwi. Dia selalu ada pada saat aku membutuhkannya.Â
Aku teringat pesan terakhir Mutiara bahwa dia sudah menitipkan diriku seutuhnya kepada Bunga. Mutiara juga akan merasa bahagia andai aku menjadi teman hidup Bunga.Â
Namun apakah Bunga memang mencintaiku? Sedangkan sekarang cintaku sudah hilang seolah dibawa pergi oleh Mutiara. Lalu cinta yang mana yang harus aku berikan kepada Bunga?Â
Aku hanya berdoa semoga suatu hari nanti Bunga dapat menemukan kembali cintaku yang hilang.Â
@hensa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H