Walaupun demikian, Intan selalu bersikap ramah kepada siapa saja. Tutur bicaranya santun apalagi jika berbicara selalu diiringi senyum. Intan memang gadis yang sangat berkarakter pada usianya yang sangat belia ini.
Pada jam istirahat ini biasanya Intan bersama gangnya ngepos di Kantin Sekolah.
"Intan kamu masa gak ngerti sih kalau Bayu itu naksir kamu?" Suara centil dari Maya salah satu anggota gangnya Intan. Intan hanya bereaksi dengan senyum.Â
Sikap Intan ini malah membuat Maya semakin  penasaran. Selama ini memang Intan pandai menyembunyikan perasaannya tentang Bayu. Inilah yang membuat Maya, Linda dan Rere semakin penasaran.
"Intan kalau kamu enggak naksir Bayu ya udah biar aku aja yang pedekate," kata Maya. Mendengar perkataan Maya ini kembali Intan hanya tersenyum dan angkat bahu.
"Maya memangnya Bayu naksir kamu?" Tanya Linda sambil tertawa. Maya hanya cemberut mendengar gurauan Linda.
"Kalau Bayu naksir kamu wah dunia ini kiamat," sekarang Rere ikut memberi komentar.
Mendengar gurau dan canda teman-temannya ini, Intan hanya tertawa kecil. Kantin Sekolah di jam istirahat ini memang ramai dengan tawa dan canda mereka.Â
Ketika bel berbunyi, maka mereka kembali memasuki kelas untuk mengikuti jam pelajaran berikutnya.
Kota Bandung siang itu begitu terik disengat matahari. Bayu baru saja keluar dari kelas menuju pelataran parkir sepeda motor.Â
Pada saat sedang mencari di mana sepeda motornya diparkir, Bayu berpapasan dengan Intan yang saat itu sedang berjalan menuju mobil jemputannya.