Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Kisah Cinta Jomlo Pesantren (2)

10 November 2020   15:57 Diperbarui: 18 Januari 2021   17:09 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kamu enggak sarapan Arga?" Arga hanya menggelengkan kepala karena dia masih fokus dengan ponsel Androidnya.

"Hen, ini aku punya foto-foto mereka."

"Foto-foto siapa?"

"Ayam Kampus itu!" Kata Arga sambil memperlihatkan ponselnya padaku. Aku melihat foto-foto mereka dengan pakaian sopan. Tidak memperlihatkan bahwa mereka adalah mahasiswi nakal yang praktek jual diri.

"Sepertinya foto-foto itu tidak ada yang kenal." Kataku sambil mengembalikan ponsel Arga. Aku melanjutkan menikmati sarapan bubur ayam yang masih panas ini.

"Mungkin mereka dari fakultas lain. Atau bahkan dari Kampus lain. Rasanya anak kedokteran di sini tidak mungkin ada." Ujar Arga sambil menghabiskan kopinya.  

"Hen, aku duluan ya. Ada kelas Hematologi dan Onkologi." Kata Arga sambil pamit.

Mata kuliah itu sudah aku ambil, bahkan kini hanya tinggal Keterampilan Praktik Klinik Tahap III yang masih tersisa.

Pada Program Studi Ilmu Penyakit Dalam ini paling tidak ada 128 SKS (Satuan Kredit Semester) yang harus ditempuh. Teman-temanku tidak merasa heran jika saat ini aku sudah banyak menyelesaikan jumlah sks yang dijalani.

Karena aku dikenal mereka sebagai mahasiswa kurang gaul, hanya sibuk dengan buku di Perpustakaan.

Seperti agenda hari ini, aku harus ke Perpustakaan Pusat untuk mencari referensi untuk mendukung pembuatan makalah yang akan dipresentasikan Minggu depan dalam Seminar Nasional Kardiovaskular.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun