Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jin di Pesantren Pecandu Narkoba

7 Oktober 2020   16:43 Diperbarui: 7 Oktober 2020   16:43 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Foto Pixabay

"Alhamdulillah semakin membaik."

"Syukurlah. Perjuangan paling berat adalah memerangi diri sendiri." Ujar Mala penuh nasehat bijak. Senyum wanita ini menenteramkan apalagi sorot matanya yang tajam itu sangat teduh di hati. 

Aku hampir memastikan bahwa Malayeka sudah banyak membantuku mempercepat kesembuhanku. Setiap aku bertemu dengannya pada setiap usai Subuh itu, menjadi momen yang begitu berarti bagiku. Banyak petuah dan kata-kata motivasi yang diberikannya padaku.  

Pembimbing rohaniku memberikan hasil evaluasi bahwa aku mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam beberapa pekan ini. Aku sangat gembira menerima hasil evaluasi ini. 

Bahkan Pengasuh di Pesantren itu menjamin bulan depan aku sudah boleh pulang berkumpul dengan keluarga. Bebas dari ketergantungan pada narkoba memang tujuan utamaku. 

Sudah dua hari ini ketika usai Subuh itu, aku tidak mendengar alunan tilawah Al Quran dari Malayeka. Aku merasa kehilangan. Aku mencoba mendekati bangunan tua itu untuk memastikan ada Malayeka di sana. Tetapi tidak ada. 

"Hen, kamu sedang apa di situ?" Suara Reza. 

"Aku sedang mencari Malayeka." Jawabku tegas. 

Mendengar jawabanku tampak Reza terkejut. Kemudian dia cepat-cepat menarikku menjauh dari bangunan tua itu. Reza membisikkan sesuatu yang membuat  aku hanya bisa tertegun dan membisu.  

@hensa   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun