"Baiklah Profesor. Jika nanti sudah ingat pertanyaan itu segeralah katakan kepadaku."
Dialog-dialog itu akhirnya membuat kami tertawa. Aku merasakan kebahagiaan yang lain terutama ketika Kinanti mengatakan merasa nyaman, tenang, tentram berada di sisiku.
Benarkah? Mudah-mudahan bukan sekedar angin Surga. Ternyata perjuangan masih panjang maka akupun siang itu berpamitan kembali ke Surabaya.
"Hati-hati Alan jaga dirimu baik-baik. Kabari aku jika sudah tiba di Surabaya," pesan Kinanti.
"Juga untuk Kinan jaga kesehatan, cukup fikirkan satu hal saja ya!" Kataku.Â
Kinanti mengangguk sambil tersenyum penuh seribu arti.
@hensa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H