"Ya, Intan!"
"Om Alan, ada khabar buruk. Ibu sedang di rawat di Rumah Sakit!"
"Lho Ibumu sakit apa?" Tanyaku terkejut.
"Tekanan darahnya turun drastis namun sekarang sudah ditangani dokter. Ibu sedang beristirahat kondisinya sudah lumayan," kata Intan.
"Baik Intan sore ini Om Alan ke Bandung!"
"Iya Om kelihatannya Ibu sangat membutuhkan Om Alan," suara Intan penuh harap.
Ya Allah kalimat itu keluar dari bibir Intan Permatasari, anak gadisnya Kinanti. Aku sangat terharu mendengarnya.Â
Bandara Juanda sore itu tidak begitu sibuk sehingga aku masih dapat tiket untuk penerbangan ke Bandung. Menjelang Isya aku sudah mendarat di Bandara Husein Santranegara.
Aku menggunakan Taksi menuju Rumah Sakit Boromeus di jalan Juanda tempat dimana Kinanti dirawat. Melalui jalan layang Pasopati tidak sampai satu jam akhirnya taksi itu mengantarku ke halaman parkir Rumah Sakit Boromeus.
Segera aku menuju kamar rawat di lantai dua. Aku ketuk pintu kamar dan ketika pintu terbuka Intan sudah berdiri menyambutku.
"Om Alan Bu!" Suara Intan dengan gembira memberitahu ibunya.