Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Hen, Maafkan Aku Tidak Bisa Membalas Surat Cintamu

1 September 2020   14:53 Diperbarui: 25 Februari 2024   21:12 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Foto Pinterest

2/

Rini masih memegang selembar kertas buku tulis itu sambil membaca kalimat demi kalimat yang tertulis di dalamnya.

Gadis rupawan berusia 17 tahun ini seolah tidak percaya bahwa pemuda pemalu seperti Hendra ternyata sangat berani mengutarakan isi hatinya melalui selembar kertas merah jambu itu. Isinya sangat mengesankan hatinya.

Hendra pemuda pemalu. Maka awalnya mereka hanya saling menyapa saling melempar senyum setiap pagi mereka bertemu di Pintu Gerbang Sekolah. Tetapi hanya sekedar itu.

Namun sepucuk surat yang digenggamnya adalah keberanian Hendra untuk mengutarakan isi hatinya.

Rini menyukai Hendra karena pemuda ini sangat baik, sopan dan pintar. Bukan dia saja yang menyukai Hendra, setiap orang di kelasnya menyukai Hendra.

Untuk pertama kalinya gadis itu menerima sepucuk surat cinta dari seorang pemuda. Tentu saja perasaannya melambung tinggi hingga ke langit tingkat teratas.

Apalagi pemuda teman sekelasnya tersebut demikian pandai merangkai kata demi kata dalam surat tersebut. Sudah sejak lama juga Rini menunggu saat seperti ini.

Rini tahu setiap bertemu dengan Hendra, pemuda sopan teman sekelasnya itu, seolah ada perasaan yang berbeda sejak dirinya menerima surat cinta darinya.

Hendra adalah pemuda tampan, pintar dan cerdas. Namun sangat pemalu sehingga setiap Rini berjumpa, dia tidak berani menanyakan kepada tentang balasan suratnya.

Jikapun mereka berbincang maka yang diperbincangkan adalah topik pelajaran yang baru saja usai. Atau rencana studi bersama mengerjakan pekerjaan rumah Matematika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun