Julian Draxler dan Leandro Parades masuk menggantikan dua gelandang lainnya, Ander Herrera dan Idrissa Gueye.Â
Masuknya Draxler dan Paredes telah membuat perbaikan transisi positif performa PSG. Dua pemain ini menjadi pembeda.
Tampak nyata kontribusi dua pemain ini sebagai konduktor dua lini PSG yang mengalami kesenjangan di babak pertama.Â
Tidak cukup hanya itu, Tuchel juga merombak lini penyerang mereka. Icardi dan Sarabia diganti oleh Kylian Mbappe dan  Eric Maxim Choupo-Moting.Â
Mereka bersama Neymar benar-benar menjadi hantu menakutkan bagi pertahanan Atalanta. Serangan dari dua sisi sayap maupun dari tengah gencar dilakukan.
Kunci kemenangan PSG tersbut ada dalam empat pergantian di sektor gelandang dan penyerang. Lini tengah pada babak kedua kembali dikuasai PSG.Â
Pergerakkan Draxler, Parades dan Marquinhos sangat efektif. Mereka berhasil menjaga keseimbangan transisi permainan.Â
Mbappe dan Neymar berkali-kali melakukan pergerakan yang cepat melalui sayap. Demikian pula Coupo-Moting selalu mampu menempatkan diri dengan tepat untuk melakukan eksekusi.Â
Puncaknya adalah gol kedua PSG yang dicetak Coupo Moting dimenit 90+3 itu yang membuat PSG lolos ke semi final Liga Champions.Â
Eric Maxim Choupo-Moting, penyerang Paris tersebut pada akhir laga benar-benar mengagumi kegigihan Atalanta. Dia sangat respect pada skuad Atalanta. Â
"Saya sangat senang kami melakukannya. Ketika saya masuk, saya berpikir, 'Kami tidak bisa kalah, kami tidak bisa pulang seperti itu. ' Saya percaya diri, percaya diri dalam tim." Demikian kata Eric usai laga seperti dilansir EUFA.com (13/8/20).Â