Gasperini sudah mengubah tradisi sepakbola ala Italia dari sistem grendel menjadi pola menyerang dengan skema 3-4-3.Â
Mereka menguasai lini tengah dengan kuartet mereka. Demikian pula trio penyerang yang agresif membuat kewalahan lini belakang PSG. Â
Gol mereka di menit ke-27 itu juga hasil kerja sama yang cerdas dari dua penyerang Atalanta yang tidak kenal menyerah.Â
Duvan Zapata dan Palasic berkolaborasi di area penalti diakhiri dengan eksekusi cantik Palasic menembus gawang PSG.Â
Sepanjang babak pertama itu, Atalanta bermain kolektif sangat merepotkan kuartet bek PSG, Thiago Silva, Kimpembe, Bernat dan Kehler.Â
PSG hanya sesekali melakukan serangan balik. Paling tidak ada dua peluang emas dari pergerakkan Neymar yang terbuang percuma.Â
Sepanjang babak pertama itu pula PSG seakan tidak menemukan permainan mereka. Sungguh mereka bermain sangat monoton.
Lini tengah mereka yang ditempati trio Marquinhos, Gueye dan Herrera tampak kewalahan mengimbangi para gelandang Atalanta yang menerapkan pola 3-4-3.
Trio penyerang PSG juga terlihat tidak tajam terutama permainan Icardi dan Sarabia yang sangat mudah diantisipasi oleh trio bek Atalanta.Â
Hanya Neymar yang seakan bekerja sendirian dari sisi kiri. Penyerang asal Brasil ini punya dua peluang emas yang gagal dimanfaatkan.Â
Inilah dua faktor yang membuat PSG tidak bermain dengan pola mereka. Untungnya Thomas Tuchel segera menyadari hal tersebut dan langsung merespon dengan pergantian pemain di babak kedua.Â