Auranya bisa dirasakan oleh batin Bayu bahwa Ki Ulon adalah dari kalangan golongan putih.Â
Bayu juga menduga melihat gerakan tangan Ki Ulon saat memecahkan kedua kelapa itu, nampaknya kakek tua ini berasal dari Cirebon, sebuah daerah kekuasaan Sunan Gunung Jati.Â
Kejadian waktu Fajar itu mengakibatkan keakraban Bayu dan Ki Ulon semakin dekat. Mereka banyak mengobrol saat sarapan pagi itu.
"Siang ini saya akan melanjutkan perjalanan ke arah Selatan menuju Lebak" kata Ki Ulon.
"Saya sendiri menuju Timur Laut ke arah Desa Dalungserang," kata Bayu.
"Saya dua pekan lalu ada di sana. Hati-hati nak sekarang ini sedang melanda wabah penyakit yang menular," kata Ki Ulon.
"Oh benarkah Ki? Apakah sudah banyak korban?" Tanya Bayu merasa cemas.
"Iya ada orang-orang di desa yang meninggal akibat penyakit aneh itu. Tadinya hanya hewan-hewan yang mati," kata ki Ulon.
"Apakah saya sebaiknya melintas di Leuweung Hideung ini Ki?" Tanya Bayu ingin tahu bagaimana pendapat Ki Ulon tentang Leuweung Hideung.Â
Mendapat pertanyaan ini Ki Ulon tertawa terbahak-bahak.
"Nak Bayu pasti sudah tahu apa yang harus dilakukan di Hutan itu. Tak usahlah kau tanyakan kepadaku. Ambil jalan arah Utara dulu baru ke arah Timur Laut," kata Ki Ulon.