Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Luka Di Taman Seberang Gereja Katedral

11 November 2018   19:12 Diperbarui: 19 Juni 2020   21:39 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Benar di sana Erika berjalan memandangku. Aku terpana karena menduga ini hanya fatamorgana.

"Erika!" Aku memanggil namanya. 

Wanita yang sangat aku cintai ini hanya melambaikan tangannya sambil berlari kecil menghampiriku.

"Hen, setiap aku selesai Misa tidak pernah aku lewatkan untuk memandang ke arah Taman sambil berharap kamu ada di sana, " kata Erika sambil tersenyum.

Senyum damai yang membawa tentram hati seperti 45 tahun lalu. Wajah Erika tetap cantik tidak berubah sama sekali. Hanya ada sedikit kerutan usia tua namun tidak mengurangi keteduhan dan kecantikannya.

Kami saling berpandangan tanpa sebuah katapun keluar dari bibir ini. Aku hanya mampu memandang tajam mata indah Erika dengan sepenuh cinta. Hanya sepi yang ada. Ketika sebuah kata itu akhirnya memecah kesunyian.

"Hen, aku masih sendiri," suara Erika tersekat dikerongkongan. Serangkai kalimatnya sangat mebahagiakanku. Akupun tersenyum mendengarnya.

"Rika, aku juga masih sendiri." Tegas sekali kalimat itu aku ucapkan.

Aku memang menunggunya selama 45 tahun dan yang tidak pernah aku sangka Erikapun menungguku selama 45 tahun. 

Walaupun kami saling setia dalam penantian, tetapi kami tidak mungkin bisa menyatukan cinta kami.

Karena kami berbeda keyakinan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun