Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Fiksi Kuliner] Rawon Setan dan Gadis Cantik Berseragam SMA

6 Juni 2016   15:30 Diperbarui: 6 Juni 2016   17:23 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Info Surabaya.web.id

Peserta Nomor 22 

Duduk di pojok sebuah Warung Sederhana sambil menunggu pesanan Rawon Setan, mataku tertuju kepada seorang gadis berseragam putih abu-abu yang baru saja masuk.Gadis itu baru pulang sekolah. Oh rupanya gadis remaja ini putri dari Pemilik Warung Sederhana. Gadis berkulit putih bersih, berambut hitam sebahu dengan tinggi proporsianal. Hidung bangir dan bibir ramah penuh dengan senyum. Tadi,ketika gadis ini lewat di depanku, dia tersenyum sambil mengangguk. Jujur mendapat senyum manis itu aku benar-benar terpukau. Jantungku benar-benar jatuh menggelepar. Lalu aku seperti mendapat rezeki istimewa ketika gadis itu ternyata yang mengantar pesanan Rawon Setanku. Masih menggunakan seragam SMA, gadis itu menyapaku.

“Silakan Mas. Selamat makan siang,” sambil menyerahkan hidangan berisi Rawon Setan.Tidak lupa dia pun kembali tersenyum menatapku. Senyum yang manis membuat jantung seperti mau copot. 

“Terimakasih Mbak” kataku. 

Rawon adalah makanan khas Jawa Timur.  Rawon ini sudah sangat terkenal karena kelezatanya. Seperti Rawon pada umumnya, rawonyang satu inipun memiliki warna yanng dominan gelap atau coklat tua karena ada bahan masakan yang namanya kluwek. Rawon Setan berbeda dari masakan rawon yang lainnya yaitu  menggunakan potongan daging ukuran besar sehingga lebih terasa mantap. Rawon ini menggunakan daging khas untuk rawon, tidak menggunakan daging jeroan atau gajih.  Sayuran yang digunakan yaitu tauge dan timun segar untuk mengimbangi daging agar rawon terasa lebih nikmat. Ada sambel yang pedas akan menambah rasa nikmat tiada tara. 

Sebagai orang yang berasal dari Jawa Barat, terus terang awalnya aku mengenal makanan khas Jawa Timur ini dengan pandangan gimana gitu. Bagaimana tidak kuahnya saja berwarna hitam berisi potongan daging. Namun setelah mencobanya waduh bukan main nikmatnya. Gara-gara Joko teman kantorku yang masih sama-sama bujangan inilah sehingga aku sangat menyukai Rawon Setan dan rutin setiap makan siang, aku kerap mengunjungi Warung Sederhana di Jalan Dipenogoro itu. Joko memang asli kelahiran di Kota Pesisir Utara itu. Tidak heran dia tahu mana tempat kuliner bermutu yang ada di Kotanya. Bahkan Si Pemilik kulinerpun dikenalnya dengan baik. Bagiku makan siang di Warung Sederhana bukan hanya sekedar mengunjungi rawon setan tapi juga sambil berharap bertemu gadis cantik berseragam SMA. 

Siang itu pada jam makan siang seperti biasa aku sudah duduk di pojok seperti hari kemarin. Sengaja duduk di situ karena dekat dengan tempat lewat gadis berseragam SMA itu pulang sekolah. Duduk di situ juga sambil berharap dapat senyum manisnya. Aku terus menunggu Si Gadis ini pulang. Bolak balik aku lihat jam di dinding itu. Biasanya jam segini dia sudah datang. Nah itu dia baru saja datang sebentar lagi lewat di depanku.  

“Selamat siang Mbak!” aku menyapa lebih dulu.

“Selamat siang!” katanya sambil tersenyum manis. 

“Mas sudah pesan rawonnya?” tanya gadis itu kemudian. 

“Belum Mbak. Ya udah saya pesan sama Mbak saja!”

“Ah Mas jangan panggil aku Mbak. Aku jauh lebih muda dari Mas” katanya kembali sambil senyum.

“Kalau begitu panggilnya gimana?”

“Panggil saja Ranti!”

“Ohya Mbak Ranti” kataku. 

“Lho masih pake Mbak piye iki!” kata Ranti sambil tertawa dan akupun tertawa.

Ranti namanya. Lengkapnya Ranti Kusumadewi. Sebuah nama yang manis seperti orangnya.Anak gadis Si Mata Wayang pemilik warung rawon setan itu. Ranti masih duduk dikelas dua belas dan sebentar lagi lulus. Aku tidak percaya jika gadis secantikRanti belum punya pacar. 

Siang itu jam makan sudah hampir lewat. Aku masih sibuk mengawasi pekerjaan laboran di Laboratorium Instrumen Analisis ini. Ada sedikit trouble dengan alat Atomic Absorption Spectrophotometer yaitu sebuah alat laboratorium yang digunakan untuk mengetahui adanya  logam termasuk logam berbahaya dalam suatu bahan. Setelah meninggalkan catatan untuk laboran maka aku bergegas untuk makan siang di warung rawon setan seperti biasanya. Berpapasan dengan Joko di Loby yang baru saja makan siang di Kantin.

“Bro mau kemana?” tanya Joko.

“Biasa menu special rawon setan” kataku dengan senyum penuh arti.

“Hensa masa enggak bosan bosan setiap hari menunya rawon setan melulu” kata Joko.

“Oh tidak dong malah tambah asyik rawon setannya karena ada setan cantik juga disana” kataku sambil tertawa.

“Maksudmu yang bikin rawon itu setan cantik?” Joko tertawa terbahak.

“Sudahlah Jok. Aku go dulu” kataku berpamitan sama Joko yang masih menyisakan tawanya.

Aku tidak tahu apakah Joko kenal dengan Ranti atau paling tidak tahu kalau di Warung Sederhana itu ada gadis SMA yang cantik putri Si Pemilik warung.  Rasanya tidak mungkin jika Joko tidak mengetahuinya. 

“Joko.Kamu tahu siapa yang aku maksud dengan Setan Cantik itu!” aku bertanya saat kami berbincang di rumah kostku.

“Setan cantik maksudmu yang bikin Rawon setan itu?”

“Iya”

“Mana aku tahu!”

“Namanya Ranti Kusumadewi”

“Ooooh iya aku tahu itu adalah putri tunggal Si Pemilik Warung”

“Tepat!”kataku bersemangat.

“Apa yang tepat Hen”

“Iya maksudku Ranti gadis cantik berseragam SMA itu”

“Ranti berseragam SMA?” tanya Joko.

“Iya kenapa? Aku sudah tiga kali bertemu dengannya berseragam SMA saat Ranti pulang sekolah melayaniku dengan sepiring rawon setan setiap aku makan di sana!”kataku. Joko terlihat melongo. Matanya masih memandangku tak berkedip.

“Hensa jangan bercanda, benarkah kamu bertemu Ranti di Warung Sederhana itu?”

“Iya Joko seperti tadi kukatakan. Tiga kali pada siang hari saat Ranti pulang sekolah, ” kataku. “Memangnya kenapa Jok?” tanyaku penasaran.  Joko menghampiriku lalu memegang kedua bahuku.

“Hensa tahukah Ranti sudah tiada 5 tahun yang lalu akibat kecelakaan lalu lintas saat pulang dari sekolahnya motornya tertabrak truk” kata Joko. Mendengar ini aku sangat terkejut.

Lalu siapakah yang bertemu denganku saat makan siang itu?” kataku dalam hati masih dengan rasa terkejut. 

Benar-benar misteri. Sungguh aku memang bertemu dengan Ranti sampai tiga kali saat makan siang itu. Aku berjanji tidak akan bercerita tentang hal ini kepada siapapun kecuali kepada Joko. Untungnya Joko juga menganggapku mengarang cerita hanya untuk canda. 

Hari itu aku mengunjungi warung Rawon Setan itu dan pengunjung rawon setan itu masih tetap ramai seperti biasanya. Aku masih duduk di pojok itu berharap ada Ranti Kusumadewi berseragam SMA itu baru pulang sekolah dan lewat di depanku. Namun hari itu Ranti tidak pernah lagi pulang sampai aku meninggalkan warung itupun Ranti belum juga pulang dan tak akan pernah pulang lagi ke rumahnya. 

Foto Fiksiana Community
Foto Fiksiana Community
Bandung6 Juni 2016

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun