“Iya maksudku Ranti gadis cantik berseragam SMA itu”
“Ranti berseragam SMA?” tanya Joko.
“Iya kenapa? Aku sudah tiga kali bertemu dengannya berseragam SMA saat Ranti pulang sekolah melayaniku dengan sepiring rawon setan setiap aku makan di sana!”kataku. Joko terlihat melongo. Matanya masih memandangku tak berkedip.
“Hensa jangan bercanda, benarkah kamu bertemu Ranti di Warung Sederhana itu?”
“Iya Joko seperti tadi kukatakan. Tiga kali pada siang hari saat Ranti pulang sekolah, ” kataku. “Memangnya kenapa Jok?” tanyaku penasaran. Joko menghampiriku lalu memegang kedua bahuku.
“Hensa tahukah Ranti sudah tiada 5 tahun yang lalu akibat kecelakaan lalu lintas saat pulang dari sekolahnya motornya tertabrak truk” kata Joko. Mendengar ini aku sangat terkejut.
“Lalu siapakah yang bertemu denganku saat makan siang itu?” kataku dalam hati masih dengan rasa terkejut.
Benar-benar misteri. Sungguh aku memang bertemu dengan Ranti sampai tiga kali saat makan siang itu. Aku berjanji tidak akan bercerita tentang hal ini kepada siapapun kecuali kepada Joko. Untungnya Joko juga menganggapku mengarang cerita hanya untuk canda.
Hari itu aku mengunjungi warung Rawon Setan itu dan pengunjung rawon setan itu masih tetap ramai seperti biasanya. Aku masih duduk di pojok itu berharap ada Ranti Kusumadewi berseragam SMA itu baru pulang sekolah dan lewat di depanku. Namun hari itu Ranti tidak pernah lagi pulang sampai aku meninggalkan warung itupun Ranti belum juga pulang dan tak akan pernah pulang lagi ke rumahnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H