"Tinggal sedikit lagi, penuh."
"Daduk..." tanya ayahnya lagi.
"Sudah pasti."
"Cukup Rus. Tak enak hati ayah kepada Supeng."
"Tak apa, Yah. Mungkin hanya dengan cara ini Pak Supeng membantu kita"
"Tapi, masih kau bantu kan anaknya itu!"
"Pastilah." Sesaat Rusdi pun berangkat ke ladang tebu.
"Hati-hati, Rus!!!" teriak ayahnya.
Mulanya saat menuju pulang Rusdi tampak begitu tenang memikul daduk di atas kepala, tetapi ia terkejut saat sorot matanya menangkap petugas pos jaga yang kebetulan saat itu bukan giliran Pak Supeng. Akan tetapi, lelaki tambun Mandor tebu yang seketika tahu mendadak berubah merah murka.
"Hooiii...!!!" bentak Mandor tebu.
Sontak Rusdi menurunkan daduk yang dipikulnya.