Mohon tunggu...
Henri Koreyanto
Henri Koreyanto Mohon Tunggu... Buruh - Kuli Kasar

Sedang menjalin hubungan baik dengan Tuhan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Pada Satu Malam Kopi Nikmat Sekali

9 Desember 2024   07:53 Diperbarui: 3 Januari 2025   13:30 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kini ganti aku yang memancing obrolan.

"Pak Udin enggak pengin menonton?" tanyaku dengan jari telunjuk ke arah televisi raksasa yang pas kebetulan sorot kamera ke arah Big Bos yang sekaligus pemandu program.

"Ngapain Mas, kurang kerjaan saja."

"Tapi, barangkali nih, tiba-tiba saja Big Bos bertanya, bagaimana?"

"Memangnya, selama ini, Big Bos pernah bertanya soal itu ke Mas Tomi?" ujar Pak Udin balik bertanya.

Aku menggeleng.

"Oh ya! Mas Tomi ini, menurutku orang paling lama yang dipilih Big Bos daripada teman-teman yang lain."

"Oh ya!" balasku dengan melempar senyum.

Pak Udin mengangguk kecil.

Malam itu kami berdua mengobrol santai tentang soal yang banyak. Dan kami sudah seperti bapak dan anak. Karena sudah pegang amplop tambahan, aku bisa ambil gorengan sesukaku.

"Hati-hati loh Mas, malam ini dingin sekali. Bisa mencret terlalu banyak cabai rawit." Ujar Pak Udin mengingatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun