"Pagi, Mbak Rara!" Sapa ramah Pakcik Zul.
"Pagi, Pakcik Zul! Rencana terima penyewa baru? Apa ada yang akan pindah?" Penuh rasa penasaran Rara bertanya.
"Iya, biar rame lagi kosnya." Pakcik Zul menjawab tanpa bisa menyembunyikan rasa heran.
"Memangnya, siapa yang mau pindah, Mbak?" Ujar Pakcik Zul mengernyit.
"Saya nggak tau, makanya tadi tanya Pakcik karena ada iklan terima kos, padahal semua kamar penuh."Â
"Justru iklan ini supaya kos lebih ramai. Kos Lila sudah kosong 3 tahun, tapi sejak Mbak Rara tinggal tiga bulan ini, sepertinya semua baik-baik saja."Â
"Lho, gimana dengan Shanty, Tari, Yuni?" Rara bertanya dengan nada heran dan agak khawatir. Mereka bertiga adalah teman baiknya.Â
"Dari mana Mbak kenal mereka?" Ujar Pakcik Zul menyelidik.
"Dari mana lagi, ya dari kos ini. Memangnya kenapa, Pakcik?" Suara Rara terdengar semakin heran.
Pakcik Zul mengatakan, sekitar tiga tahun, Tari, Shanty, Yuni tinggal di Kos Lila. Akan tetapi, nahas tak dapat ditolak. Dalam perjalanan setelah merayakan Halloween, mobil yang dikemudikan Tari mengalami kecelakaan yang parah, hingga merenggut nyawa ketiganya. Sejak saat itu Kos Lila kosong, sampai Rara datang sebagai penyewa baru.
Tidak sanggup mendengar lanjutan cerita Pak Zul, Rara pamit memasuki kos. Dengan rasa penasaran dia mengetuk dan membuka pintu kamar ketiga temannya. Hanya ada lemari dan tempat tidur kosong tanpa seprai.