Namun begitu, kami tetap harus saling memperhatikan hak dan kewajiban sesuai hukum yang berlaku.Â
Sebagai contoh, Â soal tanaman dan hasil kebun. Hubungan kami dengan tetangga sebelah kanan rumah sangat baik, bisa dibilang hampir seperti keluarga sendiri. Mereka memiliki banyak pohon buah. Ada satu pohon ceri yang berbatasan dengan halaman belakang rumah kami.
Ceri biasanya berbuah pada akhir musim semi sampai awal musim panas. Masa panennya juga relatif singkat, sekitar 7 minggu saja.Â
Ketika musim ceri tiba, tetangga kami mengatakan kami boleh mengambil ceri dari pohon. Mereka tahu kalau saya sangat suka buah ini. Biasanya saya ambil secukupnya dan hanya sekali atau dua kali saja.
Selebihnya saya selalu membeli di supermarket karena buah ini banyak dijual pada musimnya. Saya tidak akan mengambil buah ceri sembarangan jika tidak ditawari.
Di Jerman ada aturan mengenai hal ini. Pohon buah yang tumbuh menyeberang ke rumah tetangga tetap milik si pemilik pohon. Tetangga tidak boleh memetik buah tanpa izin, meskipun cabang pohon berada di tanah miliknya.Â
Memetik buah milik orang lain berapapun jumlah tetap dianggap pencurian. Buah boleh diambil tetangga jika jatuh dengan sendirinya ke atas tanah milik tetangga itu.Â
Ini berlaku juga untuk pemilik pohon. Mereka tidak boleh memetik buah yang cabangnya berada di area tetangga dengan memasuki halaman tetangga, kecuali mendapat izin. Hubungan yang baik dengan tetangga akan memudahkan hal ini.
Aroma makanan bisa mengusik tetanggaÂ
Selera orang bisa berbeda-beda. Ada orang yang tidak suka satu makanan karena rasa dan ada juga karena aromanya.