Pekerjaan dengan berkeliling ini harus dilakukan oleh pria. Sesuai adat masyarakat kuno, tidak baik wanita muncul di tempat umum. Wanita seharusnya tidak bekerja di luar rumah.Â
Tukang potong rambut zaman dulu membawa perlengkapannya dengan memanggul bilah bambu panjang di bahu. Ujung yang satu tergantung kotak dengan laci yang menyimpan pisau cukur, sikat, dan alat cuci rambut. Kotak ini digunakan sebagai tempat duduk pelanggan. Pada ujung lainnya digantung wadah air, wastafel, dan tungku arang.Â
Orang-orang yang bekerja menjadi penata rambut pada zaman dulu umumnya juga memiliki keterampilan lain, seperti memijat. Sebagai contoh, banyak orang tua yang membawa anak mereka ke tukang cukur rambut ketika anak mereka terkilir.
Selain kepintaran memijat, para tukang potong rambut juga mahir membersihkan telinga. Agaknya kebiasaan ini masih diteruskan hingga saat ini. Banyak salon di Beijing dan Shanghai yang menawarkan layanan gratis membersihkan kuping untuk para pelanggannya.
Biasanya wanita yang akan membersihkan kuping pelanggan wanita, meskipun penata rambut dilakukan oleh pria. Namun begitu, layanan ini sukarela, pelanggan boleh menolak jika tidak mau, seperti yang saya lakukan. Saya lebih suka jika ditawari pijat di bagian punggung.
Bagaimana dengan Kompasianer, layanan mana yang disuka?
Hennie Triana Oberst
Germany, 02.08.2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H