Olahan goulash semakin lama semakin beragam, tidak hanya daging sapi dan kambing saja, goulash ikan juga populer di Hungaria, begitu menurut cerita seorang kenalan saya. Goulash juga memiliki ciri khas pada beberapa wilayah tertentu, misalnya;Â
Goulash Szeged; olahan daging dengan campuran asinan kubis (Sauerkraut). Di Hungaria,  masakan ini dikenal dengan sebutan "Gulyás Székely", nama yang diambil dari penulis dan penyair József Skékely.Â
Suatu hari Skekely masuk ke satu restoran menjelang waktu tutup. Makanan yang tersisa hanya goulash dan asinan kubis. József Skékely mengatakan agar kedua masakan ini dicampur. Sejak saat itu pelanggan mengenal Gulyás Székely, salah satu masakan populer di Hungaria yang berasal dari kota Szeged yang terkenal dengan paprika.
Goulash Debrecziner: olahan goulash dari potongan sosis yang berasal dari kota Debrecen. Sosis asap ini istimewa karena lembut dan mengandung rasa pedas. Dibuat dari daging dengan campuran paprika, merica, dan bawang putih.Â
Goulash Cauldron: diberi nama dari cara memasaknya. Goulash Cauldron atau goulash ketel, dimasak dengan menggunakan ketel yang digantung di atas tungku api di tempat terbuka.Â
Pelengkap Goulash
Memasak goulash memerlukan waktu yang relatif lama. Daging yang dimasak dengan api kecil ini menjadi lembut dengan kuah yang kental.
Banyak orang berpendapat, goulash yang dipanaskan berulang kali menghasilkan rasa yang lebih lezat. Mungkin mirip dengan Rendang, masakan Nusantara yang mendunia. Menurut saya, rendang yang telah dipanaskan terasa lebih enak dibandingkan yang baru selesai dimasak.Â
Goulash dapat dinikmati sebagai sup saja, tetapi umumnya dihidangkan dengan potongan roti, pasta, kentang, dan Klöße atau Knödel (dumpling dari Jerman, yang dibuat dari kentang, roti, atau tepung).Â
Dari dapur keluarga kami, goulash sering kami nikmati dengan nasi. Rasanya mirip seperti makan nasi dengan semur daging.