Penari Schäfflertanz
Awalnya Tari Schäffler hanya boleh dibawakan oleh para perajin Gef muda yang belum menikah. Mengapa begitu? Tidak ditemukan catatan mengenai latar belakang aturan penari lajang dan alasannya.Â
Namun, semakin lama semakin berkurang laki-laki muda yang tertarik belajar untuk menjadi seorang Schäffler. Penari Schäffler kemudian dilakukan juga oleh mereka yang sudah berumah tangga.
Seiring berjalannya waktu, profesi ini tidak terlalu diminati lagi. Penari Schäffler akhirnya terbuka untuk orang-orang dari berbagai profesi. Hal ini dilakukan semata-mata agar tradisi Tari Schäffler tetap berlangsung terus-menerus dan lestari.
Para penari selalu mengenakan jaket merah, celana hitam selutut, sepatu hitam, celemek putih, kaus kaki selutut berwarna putih, dan topi.
Selain itu mereka mengenakan "pestband" (pita wabah pes), diselempangkan di dada. Pita ini sebagai pengingat epidemi yang telah dilewati.
Biasanya saat Tari Schäffler ada sosok badut berkostum warna-warni yang ikut menari, dan tidak ketinggalan marching band yang memainkan musik.Â
7 tahun sekali
Setiap tujuh tahun sekali Tari Schäffler dilaksanakan sekitar awal Januari hingga awal Maret di alun-alun kota. Mengapa tujuh tahun sekali? Ada tiga versi yang melatarbelakangi.Â
Pertama, karena diduga wabah pes datang setiap tujuh tahun sekali. Versi kedua, angka 7 dianggap sebagai angka keberuntungan.
Versi terakhir mengatakan bahwa Wilhelm IV - Duke of Bavaria - membatasi penyelenggaraan festival, dan hanya memberi izin tarian Schäffler dilakukan setiap 7 tahun sekali.Â