Salah satu hiasan di menara lonceng gedung Balai Kota Munich adalah boneka-boneka berbaju merah yang menari berputar-putar.
Schäfflertanz atau Tari Schäffler, begitu nama tarian ini. Tarian yang dibawakan secara berkelompok oleh para Schäffler ini merupakan salah satu tarian tradisional tertua dari wilayah Bavaria (Bayern).Â
(Schäffler adalah perajin yang membuat Gefäß; yaitu wadah/tong yang umumnya dari kayu. Contohnya, tong besar yang digunakan untuk proses pembuatan wine.)
Tari Schäffler sudah dikenal sejak 1517, ketika pertama kali dibawakan di Munich, tetapi baru tercatat secara resmi pada tahun 1720 dalam arsip kota Munich.
Glockenspiel, Boneka Menari di Menara Lonceng Balai Kota Munich
Sejarah Schäfflertanz
Setelah terjadinya wabah pes yang meluluhlantakkan Eropa, dan Jerman tentunya, banyak warga yang tidak berani lagi keluar rumah. Orang menjadi takut akan penyakit menular yang telah menelan banyak korban ini.
Beberapa orang Schäffler muda yang dianggap pemberani ingin menghibur masyarakat. Mereka menuju alun-alun kota Munich, kemudian memainkan musik dan menari.
Aksi mereka mendapat sambutan hangat. Warga pun mulai berani keluar dari kediaman mereka dan ikut bergembira dengan hiburan yang diberikan.Â
Tarian ini kemudian dilanjutkan dan diturunkan dari generasi ke generasi. Bahkan sejak 1830 Tari Schäffler mulai menyebar ke kota-kota lain di luar Munich. Sekarang sudah umum tarian ini dipentaskan di alun-alun kota, khususnya kota tua di negara bagian Bavaria.
Penari Schäfflertanz
Awalnya Tari Schäffler hanya boleh dibawakan oleh para perajin Gef muda yang belum menikah. Mengapa begitu? Tidak ditemukan catatan mengenai latar belakang aturan penari lajang dan alasannya.Â
Namun, semakin lama semakin berkurang laki-laki muda yang tertarik belajar untuk menjadi seorang Schäffler. Penari Schäffler kemudian dilakukan juga oleh mereka yang sudah berumah tangga.
Seiring berjalannya waktu, profesi ini tidak terlalu diminati lagi. Penari Schäffler akhirnya terbuka untuk orang-orang dari berbagai profesi. Hal ini dilakukan semata-mata agar tradisi Tari Schäffler tetap berlangsung terus-menerus dan lestari.
Para penari selalu mengenakan jaket merah, celana hitam selutut, sepatu hitam, celemek putih, kaus kaki selutut berwarna putih, dan topi.
Selain itu mereka mengenakan "pestband" (pita wabah pes), diselempangkan di dada. Pita ini sebagai pengingat epidemi yang telah dilewati.
Biasanya saat Tari Schäffler ada sosok badut berkostum warna-warni yang ikut menari, dan tidak ketinggalan marching band yang memainkan musik.Â
7 tahun sekali
Setiap tujuh tahun sekali Tari Schäffler dilaksanakan sekitar awal Januari hingga awal Maret di alun-alun kota. Mengapa tujuh tahun sekali? Ada tiga versi yang melatarbelakangi.Â
Pertama, karena diduga wabah pes datang setiap tujuh tahun sekali. Versi kedua, angka 7 dianggap sebagai angka keberuntungan.
Versi terakhir mengatakan bahwa Wilhelm IV - Duke of Bavaria - membatasi penyelenggaraan festival, dan hanya memberi izin tarian Schäffler dilakukan setiap 7 tahun sekali.Â
Tari Schäffler terakhir diselenggarakan pada tahun 2019 di Marienplatz, sebelum pandemi corona melanda dunia.
Tarian ini rencananya akan digelar setelah pandemi berlalu, sebagai lambang sukacita bahwa kita telah melewati masa krisis akibat pandemi yang mengerikan.
Schäfflertanz merupakan salah satu atraksi yang mencuri perhatian banyak orang dan ditunggu-tunggu tidak saja oleh masyarakat melainkan juga oleh wisatawan yang berkunjung ke Munich khususnya, serta beberapa kota di Bavaria yang menampilkan tarian tradisi Munich ini.
Sedikit gambaran mengenai Tari Schäffler, silakan ditonton cuplikan video dari "muencheninfo" ini.
Salam hangat.
-------
Hennie Triana Oberst - De, 03.09.2021
Rujukan:
1. Der Schfflertanz/ muenchen.de
2. Schfflertanz/ Radio-BR.de
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI