Pentingnya Membawa Perlengkapan P3K agar Liburan Aman

Mungkin banyak orang seperti saya. Jauh-jauh hari sebelum liburan sudah mulai mempersiapkan, bahkan membuat daftar, barang apa saja yang harus dibawa saat liburan tiba.

Jika jangka waktu liburan panjang, maka barang yang dibawa juga banyak. Pakaian dan aksesorisnya sudah pasti menjadi keperluan utama.

Saya termasuk orang yang suka membawa baju dan pakaian dalam dengan jumlah yang lebih banyak dari yang semestinya.

Isi koper bertambah sejak punya anak. Semakin panjang lis yang disiapkan, dan semakin berat bagasi yang dibawa. Sulit rasanya untuk meringkas bawaan.

Di antara keperluan utama tadi, ada barang yang sangat penting yang tidak boleh dilupakan, yaitu kotak P3K.

Kotak P3K yang berisi obat-obatan ringan dan pernak-pernik kesehatan ini terkadang luput dari perhatian, karena sebagian menganggap gampang didapat.

Apa saja yang harus mengisi kotak P3K yang dibawa ketika liburan sebetulnya berbeda pada tiap orang dan keluarga. Di samping itu, tempat liburan juga menjadi hal penting.

Jika mengunjungi keluarga, mungkin tidak terlalu penting membawa perlengkapan P3K.

Namun, bagi orang yang melakukan perjalanan jauh, misalnya saya saat mengunjungi keluarga di Indonesia, perlengkapan P3K tetap harus dibawa.

Alasannya, untuk berjaga-jaga, seandainya dibutuhkan ketika dalam perjalanan.

Bisa saja kita membeli semua keperluan itu jika berada di tempat liburan, atau misalnya di hotel yang biasa menyediakan kebutuhan kesehatan untuk tamu mereka. Tetapi, percayalah, tidak semua berjalan lancar seperti yang kita harapkan.

Ada baiknya untuk mempersiapkan dan membawa kotak P3K dari rumah. Menurut saya, seandainya diperlukan, lebih baik mengonsumsi obat yang sudah dikenal dan biasa kita gunakan.

Berikut beberapa perlengkapan umum untuk mengisi kotak P3K saat liburan;

-Termometer klinis

-Obat pereda nyeri dan panas (misalnya, paracetamol, Ibuprofen, dan lainnya)

-Obat batuk

-Obat alergi

-Obat diare

-Disikfektan

-Plester dan perban (Selain untuk luka, bisa digunakan saat kaki lecet karena berjalan jauh atau karena sepatu.)

-Obat anti nyamuk/ serangga

-Tabir surya

-Obat tetes mata

Bagi yang membawa bayi dan anak kecil, obat-obat yang dibawa ada baiknya yang sesuai anjuran dokter anak.

Dari pengalaman saya selama liburan jauh dengan anak, saat putri kami masih bayi, perlengkapan obat-obatan yang dibawa memang lebih banyak. 

Saat ini, keperluan obat bisa dikatakan sama, karena anak saya yang sudah remaja bisa mengonsumsi obat penyakit ringan yang sama dengan kami.

Selain obat-obatan ini, biasanya saya membawa minyak kayu putih. Anak saya sampai sekarang, jika merasa tidak enak badan, selalu saya balurkan minyak kayu putih dari Indonesia. "Obat" begitu putri saya menyebutnya minyak kayu putih.

Sampai saat ini belum ada minyak kayu putih kesukaan saya dijual di Jerman. Biasanya saya membeli saat ke Indonesia, atau minta dibawakan jika ada saudara yang datang mengunjungi kami.

Membawa dan menyimpan kotak P3K

Jangan lupa menyimpan semua perlengkapan P3K yang akan dibawa dalam satu wadah, supaya tidak repot mencari saat dibutuhkan.

Bila liburan dilakukan dengan menumpang pesawat terbang, obat cair sebaiknya dibawa dalam kemasan kecil.

Sesuai aturan penerbangan, barang dalam bentuk cairan, maksimal hanya 100 ml yang diizinkan untuk dibawa di bagasi kabin.

Jika ingin membawa lebih dari 100 ml, maka harus dikemas dengan baik dan dibawa dalam bagasi check-in, yang akan diletakkan di kompartemen cargo.

Perhatikan juga cara penyimpanan obat-obatan agar tidak rusak dan dapat dikonsumsi, terutama saat berada di daerah yang suhu udaranya tinggi. Sebagian obat memerlukan tempat penyimpanan yang sejuk.

Keperluan P3K ini hanya obat-obatan umum yang mengatasi gangguan kesehatan ringan. Sedangkan bagi orang yang wajib mengonsumsi obat khusus, biasanya memiliki surat keterangan dokter untuk izin membawa obat-obatannya.

Salam sehat selalu.

-------

Hennie Triana Oberst

De, 25.08.2021