Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Roti Bakar Kesukaan

14 Agustus 2021   20:39 Diperbarui: 14 Agustus 2021   20:41 1238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pamit, Pak. Terima kasih."

"Silakan. Hati-hati mengemudi, Mas!"

Bapak itu betul. Sejauh mata memandang, hanya makam yang terlihat. Berderet rapi di bawah pepohonan rindang di beberapa tempat. Tidak ada tanda-tanda ada tempat jualan, apalagi bangunan cafe.

"Piring dan cangkir sudah dikembalikan, Mel?" Tak sabar aku bertanya setelah berada di jalan raya. Tidak mungkin kami berdua bermimpi. Kejadian ini  sama-sama kami rasakan.

"Belum, tuh ada di belakang." Melva berusaha menjangkau piring dan cangkir di lantai mobil bagian belakang.

"Lho, kok nggak ada ya. Pintu mobil kan terkunci." Melva berkata lirih dengan suara bergetar. Tangannya mengangsurkan segumpal jerami yang teronggok di karpet mobil.

Badanku menggigil, tanganku berkeringat. Rumah Melva masih 40 menit perjalanan lagi.

Ponselku berdering. Wajah Anisa dan Niko tampak di layar.

-------

Hennie Triana Oberst

De, 14.08.2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun