***
Melva masih jomlo. Usianya baru saja memasuki 29 tahun. Sebulan lalu kami rayakan bersama, makan berdua di pantai Anyer.
Dia tahu aku sudah berkeluarga, dan sepertinya dia tidak peduli. Melva menyukaiku, tetapi sepertinya dia tidak ingin menjalin hubungan cinta, apalagi ingin menikah denganku. Wanita bermata hazel ini hanya menikmati kebersamaan kami, tidak lebih.
***
"Wah! Ada cafe baru tuh, tapi ramai sekali. Kita coba cafe ini ya, Mel." Ucapanku disambut anggukan. Aku membelokkan mobil ke jalan menuju pelataran cafe dengan gambar roti panggang di bagian depannya.
"Penuh, Pak. Tapi bisa makan di mobil kalau Bapak mau." Seorang laki-laki muda berbaju cokelat mendekat.
"Kami hanya menjual roti bakar dan mie goreng saja. Minuman banyak pilihannya, Pak." Dia melanjutkan ucapannya sambil menyodorkan daftar minuman.
"Dua roti bakar, dua teh tarik." Pesanku pada pria bertubuh tinggi itu.
"Baik, Pak."Â
"Ini pesanannya, Pak." Pria itu kembali setelah 15 menit berlalu, menyodorkan bill.
"Terima kasih, Bang. Ambil saja kembaliannya."