Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Antara Anyer dan Sepasang Mata Genit

23 Februari 2021   22:37 Diperbarui: 24 Februari 2021   05:18 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku nggak berani," Lala berkata bimbang.

"Kamu kan kenal baik." Begitu kami menanggapi ucapannya.

"Iya, tapi segan."

"Ya udah, aku temani. Tapi kamu yang ngomong ya," saya pastikan sebelum menuju pintu vila.

Pintu terbuka, Andrew menyambut kami. Wajahnya kaget, dan terlihat gugup.

"Hey, what are you doing here?" Andrew berkata agak berbisik, menoleh ke kanan, seperti memastikan tidak ada yang mendengar. Dia terlihat sangat gugup, meremas-remas tangannya, didekatkan ke dadanya.

Lala dan saya senyum-senyum melihat tingkah Andrew. 

"Mr. Andrew, saya asisten Ms. Chen."

"Oh, of course." Wajah Andrew merah menahan malu mendengar ucapan Lala.

Lala menjelaskan, mestinya akhir minggu ini jatahnya Ms. Chen untuk menempati vila.

Andrew memastikan dengan menelepon Ms. Chen. Jalan terbaik diambil dengan memberikan kami vila kosong yang lain, letaknya di seberang jalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun