Konon kisah Peter Piper ini terinspirasi dari sosok nyata bernama Pierre Poivre (Poivre dalam bahasa Perancis artinya "pepper"). Pierre Poivre adalah seorang misionaris, yang memilih menjadi hortikulturis dan botanis.
Dalam perjalanan Poivre kembali ke Eropa setelah pengalaman pertamanya sebagai misionaris di Cina dan Vietnam pada tahun 1745, kapalnya terlibat pertempuran dengan Inggris di sekitar pulau Sumatera.Â
Dia mengalami cedera yang sangat serius dan tidak mungkin melakukan perjalanan jauh. Poivre ditinggalkan sebagai tawanan di kota Batavia, pusat perdagangan Hindia Belanda.
Selama tinggal di Batavia dia menemukan ketertarikan akan dunia rempah-rempah, dikenal dengan sebutan pepper (merica). Poivre ingin mengetahui bagaimana Belanda mengatur perdagangan pala dan cengkeh yang populer dan sangat mahal di Eropa.
Belanda memonopoli pasar dengan menghilangkan pesaing dan menjaga persediaan tetap rendah dan permintaan tinggi. Penanaman diatur ketat, hanya ada dua pulau -- Ambon dan Ai -- yang ditanami.
Baca juga : Perkembangan Tenologi Pengolahan Bumbu Rempah di Indonesia
Setelah dibebaskan, Poivre pergi ke Maluku. Meskipun usahanya berkali-kali gagal, ia tidak menyerah. Hingga akhirnya satu kapal yang dikirim setahun sebelumnya memasuki pelabuhan Mauritius -- di mana ia menjadi administrator koloni Perancis -- memuat tanaman 450 tanaman pala muda, 10.000 pala yang sebagian besar bertunas. Monopoli rempah-rempah Belanda rusak.
Hari ini, 8 November 2020 adalah hari pembelit lidah sedunia. Kombinasi kata yang dibuat tidak biasa dengan struktur kalimat yang rumit, tetapi terdengar lucu jika diucapkan.
Butuh konsentrasi yang tinggi dan latihan yang terus menerus untuk bisa mengucapkan pembelit lidah dengan baik dan benar. Sebab itu dalam mempelajari bahasa pembelit lidah digunakan sebagai latihan artikulasi.
Selamat Hari Pembelit Lidah Sedunia!
-------
Hennie Triana Oberst - DE.08102020